Makes & Partners Law Firm Tekankan Pentingnya Strategi Hukum di Situasi Global

14 Mei 2025 19:27 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Dialog eksekutif terbatas: Indonesia Economic & Strategic Update 2025: Navigating Uncertainties in a Borderless Era yang diselenggarakan oleh Makes & Partners
zoom-in-whitePerbesar
Dialog eksekutif terbatas: Indonesia Economic & Strategic Update 2025: Navigating Uncertainties in a Borderless Era yang diselenggarakan oleh Makes & Partners
ADVERTISEMENT
Di tengah berbagai peristiwa dan perkembangan, termasuk meningkatnya ketegangan geopolitik akibat beberapa agenda mendesak seperti perang dagang, perubahan iklim dan kebijakan baru, Indonesia tetap menunjukkan optimisme sebagaimana tercermin melalui dialog eksekutif terbatas: Indonesia Economic & Strategic Update 2025: Navigating Uncertainties in a Borderless Era yang diselenggarakan oleh Makes & Partners dengan menghadirkan pembicara terkemuka seperti Hashim S. Djojohadikusumo, Pandu Sjahrir, Dilhan Pillay Sandrasegara, Iman Rachman, Pahala Mansury, dan Antonius Santoso.
ADVERTISEMENT
Kegiatan yang diselenggarakan di Hutan Kota by Plataran pada 14 Mei 2025 ini mempertemukan sekitar 100 pemimpin di dunia usaha maupun pemerintah serta politik, baik lokal maupun internasional, untuk berbagi perkembangan terkini di bidang geopolitik, iklim investasi, dan prioritas strategis nasional di tahun 2025.
“Selama lebih dari tiga dekade, kami selalu melihat pendampingan dan layanan hukum korporasi dari kacamata dan pola pikir strategis,” menurut Yozua Makes, Managing Partner dari Makes & Partners.
“Khususnya saat ini di mana Indonesia mengalami berbagai perkembangan yang bersifat dinamis baik dari sisi ekonomi, kebijakan maupun hukum. Oleh karena itu, pelaku usaha memerlukan lebih dari sekadar jawaban hukum – mereka memerlukan antisipasi ke depan yang strategis. Diperlukan sinergi antara visi pelaku usaha dengan agenda kebijakan prioritas pemerintah seperti pengembangan iklim usaha yang ramah investasi, hilirisasi ekonomi, penataan arah BUMN dan sektor investasi yang merupakan prioritas, hingga penguatan sektor keuangan," katanya.
ADVERTISEMENT
Diskusi yang juga dipimpin oleh Iwan Margono dari EY Indonesia memberikan pandangan yang komprehensif dari perspektif internal maupun eksternal - termasuk bagaimana pemerintah berencana untuk mewujudkan agenda-agenda kebijakan prioritas, termasuk antara lain ekonomi hijau dan masa depan Danantara Indonesia, serta bagaimana para pemangku kepentingan internasional, seperti Temasek, dan komunitas bisnis merespons upaya tersebut.
Dialog yang beragam ini memungkinkan para peserta untuk lebih memahami arah strategis perekonomian Indonesia dan bagaimana mereka dapat memposisikan diri secara efektif di dalamnya dalam semangat Indonesia Incorporated dan ASEAN Cooperation Spirits.
Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Lingkungan Hidup Hashim Djojohadikusumo menyampaikan keterangan pers saat ditemui di kantor Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Jakarta, Kamis (31/10/2024). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Utusan Khusus Presiden untuk Energi dan Lingkungan, Hashim S. Djojohadikusumo menyampaikan bahwa saat ini telah terdapat berbagai proyek energi baru dan terbarukan yang siap ditawarkan oleh Indonesia dan membutuhkan kerja sama pendanaan dari Pemerintah dan swasta. Sementara, CIO Danantara Indonesia, Pandu Sjahrir, menekankan peran Danantara Indonesia untuk menjembatani kebutuhan investasi melalui melalui konsolidasi strategis BUMN.
ADVERTISEMENT
Menanggapi pembahasan mengenai arah perekonomian Indonesia, sejumlah pemangku kepentingan utama turut menyampaikan pandangannya dalam forum ini termasuk berbagai inisiatif Bursa Efek Indonesia yang sedang berlangsung untuk memperkuat pasar modal sebagai fondasi pertumbuhan yang berkelanjutan dan optimis serta KADIN dengan komitmen untuk mendukung Indonesia terhadap agenda deregulasi guna menciptakan iklim usaha yang lebih kompetitif di tengah ketidakpastian global.
Diskusi ini juga diperkaya dengan riset terbaru dari McKinsey & Company, yang menekankan pentingnya produktivitas penduduk sebagai kunci ketahanan ekonomi jangka panjang Indonesia.
Dalam kesempatan ini, Makes & Partners Law Firm juga memperkuat Practice Group bidang Strategic & Tactical Solutions sebagai penguatan lanjutan dari visi sejak kantor hukum Makes & Partners didirikan yaitu solving legal issues requires more than just knowing the law dan cerminan dari pendekatan Makes & Partners yang selalu mengedepankan solusi hukum yang juga praktikal dan actionable dari sisi komersial dan regulasi.
ADVERTISEMENT
Dialog eksekutif terbatas: Indonesia Economic & Strategic Update 2025: Navigating Uncertainties in a Borderless Era yang diselenggarakan oleh Makes & Partners
Melalui Practice Group ini, Makes & Partners dapat semakin mendukung klien dalam mengelola lingkungan regulasi yang semakin kompleks, menjalin komunikasi strategis dengan berbagai pemangku kepentingan, serta memberikan dukungan analisis kebijakan publik serta strategi ekonomi dalam setiap pendampingan hukum.
Sebelumnya di awal tahun, Makes & Partners juga meluncurkan publikasi eksklusif untuk para kliennya bertajuk Building a Resilient, Crisis-Ready Company: Legal Insights to Navigate Economic Uncertainties, yang menyoroti pentingnya kepemimpinan yang solid serta pemahaman yang menyeluruh terhadap faktor hukum, komersial, dan makroekonomi dalam menghadapi risiko dan ketidakpastian hukum.
Riset ini mengidentifikasi tiga area hukum krusial yang harus dievaluasi oleh organisasi untuk membangun ketahanan jangka panjang di era krisis, yakni: (1) evaluasi kewajiban kontraktual, (2) persyaratan kepatuhan, dan (3) strategi restrukturisasi. Melalui penyelenggaraan forum strategis ini, Makes & Partners berharap dapat berkontribusi dalam membentuk peta jalan dan panduan yang lebih jelas bagi para pemangku kepentingan untuk menghadapi berbagai dinamika dan perubahan transformatif yang terjadi, baik di dalam negeri maupun di tingkat global.
ADVERTISEMENT