Makin Diminati, Shell Prediksi 31 Ribu Mobil Listrik Mengaspal di 2030

13 Oktober 2022 14:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
10
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vice President Marketing Mobility Shell Indonesia, Dian Kusumadewi. Foto: Akbar Maulana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Vice President Marketing Mobility Shell Indonesia, Dian Kusumadewi. Foto: Akbar Maulana/kumparan
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi dan kepedulian manusia akan lingkungan menjadi peluang berkembangnya industri kendaraan atau mobil listrik. General Manager E-mobility & Strategic Growth Asia Shell, Tracy Xie, memprediksi akan ada kenaikan angka kendaraan listrik secara global, seiring dengan infrastruktur pendukung yang terus dibangun membuat masyarakat lebih yakin untuk mengguakan kendaraan berbaterai listrik.
ADVERTISEMENT
"Diprediksi akan ada 31.000 mobil listrik di tahun 2030 dan 140.000 motor listrik. Kita sangat penasaran dengan future mobility dan Indonesia menjadi bagian yang sangat penting," kata Tracy dalam talkshow bertajuk Future of Mobility di Sirkuit Mandalika, Kamis (13/10).
Tracy merasa Indonesia akan mengambil peranan penting dalam perkembangan kendaraan listrik. Apalagi, kata Tracy, pada 2030 nanti Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi ke-7 terbesar dunia dengan populasi 280 juta orang.
Talkshow bertajuk Future of Mobility di Sirkuit Mandalika sebagai rangkaian acara Shell Eco-marathon 2022, Kamis (13/10/2022). Foto: Akbar Maulana/kumparan
Pada kesempatan yang sama, Vice President Marketing Mobility Shell Indonesia, Dian Kusumadewi, mengatakan perkembangan kendaraan listrik di Indonesia masih sangat awam. Meski begitu, dia melihat tren minat masyarakat yang sangat bagus.
Pihaknya mencatat, penjualan kendaraan listrik pada 2019 berkisar di angka 800 unit. Kemudian tren tersebut membaik menjadi sekitar 1.300 unit di 2020 dan meningkat menjadi kisaran 4.000 unit pada 2021.
ADVERTISEMENT
"Untuk tahun 2022 ini, Januari ke Juli itu hampir sama dengan satu tahun sepanjang tahun 2021," kata Dian.
Meski jumlah penjualan sudah di angka 4.000-an, Dian mengatakan rasio penjualan kendaraan listrik masih kecil, yakni 0,9 persen. Namun, dia optimistis rasio tersebut bisa meningkat dengan komitmen dan arah kebijakan pemerintah dalam meningkatkan pemakaian kendaraan listrik di Indonesia.
"Kita lihat ada target yang ditetapkan pemerintah. Contohnya 25 persen dari penjualan kendaraan adalah kendaraan listrik di tahun 2030. Kalau sekarang 0,9, tahun 2030 targetnya 25 persen," ujarnya.