Malaysia Buka Lagi Ekspor Ayam ke Singapura, RI Bakal Tersaingi?

15 Agustus 2022 17:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peternak memanen telur ayam di salah satu peternakan di kawasan Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (16/11).  Foto: Fransisco Carolio/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Peternak memanen telur ayam di salah satu peternakan di kawasan Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (16/11). Foto: Fransisco Carolio/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pemerintah Malaysia berencana mencabut larangan ekspor ayam pada 31 Agustus nanti. Di lain sisi, Indonesia bisa mengekspor ayam ke Singapura salah satu faktornya karena Negeri Singa itu kekurangan pasokan ayam imbas larangan ekspor Malaysia.
ADVERTISEMENT
Ketua Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU), Ahmad Dawami mengatakan dari segi kualitas dan harga produk Indonesia bisa bersaing dengan Malaysia.
"Kalau Malaysia membuka lagi ke Singapura juga tak ada masalah karena Singapura enggak mungkin akan bergantung seperti dulu lagi ke Malaysia, pasti dia enggak mau lagi ada masalah dua kali," kata Ahmad kepada kumparan, Senin (15/8).
Dari segi harga, Ahmad beranggapan harga ayam di Indonesia dan Malaysia tidak terpaut jauh. Dia menjelaskan masing-masing negara masih mengandalkan impor jagung sebagai bahan pakan ternak.
"Kita kurang lebih sama dengan Malaysia, contoh Malaysia jual karkas Rp 39.000 sampai Rp 40.000. Di Indonesia bahkan kalau kita sampai pasar-pasar cuma sekitar Rp 34.000 sampai Rp 35.000," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Sementara dari segi kualitas, Ahmad juga menilai Indonesia tidak kalah bersaing. Dia mencontohkan beberapa perusahaan yang sudah diaudit oleh tim Singapore Food Agency (SFA). Bahkan menurutnya hal ini bisa menjadi jalan bagi perusahaan-perusahaan lainnya.
"Dan Singapura tak perlu dirisaukan terlalu hebat karena jumlahnya kan tak banyak. Justru ini terobosan lain untuk negara-negara lain kalau memungkinkan," kata Ahmad.
Ahmad menilai produk ayam Indonesia juga mampu bersaing di pasar ASEAN. Namun untuk pasar Eropa dan Amerika, dia mengatakan akan sulit karena ongkos transportasi yang dinilai terlalu mahal.
"ASEAN dulu. Sampai ke Asia juga bisa. Jepang pun tak masalah. Ekspor ke Jepang kan juga jalan," pungkasnya.
Pasokan Ayam Malaysia Melimpah
Sebelumnya, Menteri Pertanian dan Industri Makanan Malaysia, Ronald Kiandee, mengatakan pemerintah sedang memantau pasokan ayam lokal dan akan melanjutkan ekspor jika memiliki kapasitas ekstra untuk melakukannya.
ADVERTISEMENT
"Saat ini, kami mampu memproduksi 106 persen dari tingkat swasembada kami. Artinya, kami memiliki kapasitas untuk mengekspor ayam dari negara kami," kata Ronald seperti dikutip dari Reuters.
Malaysia, yang memasok ayam hidup terutama ke negara tetangga Singapura dan Thailand, pada bulan Juni menghentikan ekspor ayam sampai produksi dan harga stabil, setelah kekurangan pakan global yang diperburuk oleh perang Rusia-Ukraina mengganggu produksi.
"Saat ini kita mengalami sedikit kelebihan pasokan ayam sehingga menyebabkan harga ayam di pasaran lebih rendah dari harga pagu yang ditetapkan pemerintah," tambahnya.
Dengan pasokan ayam yang kembali melimpah, Ronald mengatakan pemerintah Malaysia diperkirakan akan mencabut larangan ekspor ayam pada 31 Agustus nanti.