Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Malaysia Dilanda Panic Buying Air Mineral, Stok di Toko Ludes Tak tersisa
21 Mei 2023 11:35 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Masyarakat Malaysia tengah dilanda panic buying air mineral. Masyarakat ramai-ramai memborong air minum di supermarket hingga stok di beberapa rak ludes dan tak tersisa.
ADVERTISEMENT
Mengutip The Star, Minggu (21/5) kejadian panic buying di Malaysia disebabkan oleh rendahnya curah hujan yang turun dan bendungan yang mengering. Hal tersebut tentu membuat warga khawatir kekurangan stok air bersih di rumah.
"Gangguan sistem di sepanjang Sungai Muda membuat satu juta orang Penang dan Kedahan berebut air bersih. Penduduk langsung menyerbu pusat perbelanjaan untuk memborong air mineral," tulis laporan tersebut.
Tak lebih dari 24 jam, pasokan air mulai pulih kembali. Meski begitu, mayoritas penjual makanan mengaku akan menutup tokonya karena karena mereka tidak dapat menyiapkan bahan makanan tanpa air sehari sebelumnya.
Adapun, tanpa air dari Sungai Muda, tingkat bendungan Penang terpukul dan kemarin, Bendungan Ayer Itam hanya terisi 39,8 persen, Bendungan Teluk Bahang 46,2 persen. Kemudian Bendungan Mengkuang yang lebih besar, yang biasanya terisi lebih dari 90 persen, turun menjadi 88,2 persen.
ADVERTISEMENT
Ketua Menteri Penang, Chow Kon Yeow mengimbau warga Penang pada hari Minggu untuk menghemat air. Tak hanya itu, Chow mengungkapkan, air yang ada di Bendungan Ayer Itam, hanya cukup untuk penduduk setempat selama 120 hari.
Di sisi lain, Presiden Penang Water Watch, Chan Ngai Weng mengatakan penggunaan air harian per kapita Penang melonjak hingga di atas 300 liter tahun lalu. Tertinggi di negara Malaysia.
"Tarif harus dinaikkan untuk mengendalikan pemborosan air," katanya.
Chan mengatakan banyak orang menuding pemerintah Penang dan Penang Water Supply Corporation tidak memiliki rencana masa depan untuk ketahanan air. Padahal, pemerintah Malaysia memiliki banyak rencana soal ketahanan air.
"Tidak benar Penang tidak memiliki rencana masa depan untuk ketahanan air. Ada banyak rencana dan pihak berwenang Penang telah berbicara dengan rekan-rekan mereka di Kedah secara damai,” tandasnya.
ADVERTISEMENT