Malaysia Tolak Produk Olahan RI Berbahan Sapi karena Alasan Virus PMK

2 Agustus 2023 14:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman di Jakarta. Foto: Selfy Momongan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman di Jakarta. Foto: Selfy Momongan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengiriman produk berbahan daging sapi dari Indonesia dilarang masuk ke Malaysia karena alasan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman dan Indonesia (GAPMMI), Adhi S Lukman.
ADVERTISEMENT
"Kita saja sekarang masih problem di Malaysia. Tadi saya baru dapat laporan produk kita masih belum diterima di Malaysia yang berbasis sapi karena PMK," kata Adhi saat ditemui di JS Luwansa, Jakarta, Rabu (2/8).
Kasus PMK pada hewan ternak mewabah di Indonesia tahun 2022 lalu. Pemerintah bahkan membuat satgas PMK untuk menanggulangi wabah tersebut. Satgas PMK melaporkan pada November 2022, kasus PMK di Indonesia sudah menurun drastis.
Meski wabah itu sudah tak separah tahun lalu, ternyata imbasnya masih dirasakan Indonesia, yakni produk pangan berbahan daging sapi tidak bisa masuk pasar Malaysia.
Petugas Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian memeriksa kondisi sapi asal Nusa Tenggara Timur (NTT) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (10/6/2022). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Adhi berpendapat seharusnya produk olahan yang sudah melalui berbagai proses sudah aman. Dia juga berharap pemerintah mengambil langkah agar akses pasar ASEAN tidak terhambat.
ADVERTISEMENT
"Justru saya baru dapat laporan dari anggota, masih terjadi. Kita sementara di sana dihambat sementara. Padahal produk jadi itu harusnya aman. Dari sisi keamanan pangan, penyakit, semua aman karena sudah diproses dan sudah melewati berbagai uji. Tapi sampai sekarang Malaysia masih ini (menolak produk kita)," tegas dia.