Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Manajemen BREN Buka Suara soal Terdepak dari Indeks FTSE Russell
23 September 2024 13:59 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN ) buka suara soal keputusan FTSE Russell mendepak saham perseroan dari indeks bergengsi FTSE kategori large cap pada Kamis (19/9).
ADVERTISEMENT
Dalam keterangan resminya, FTSE Russell memutuskan menghapus BREN dari indeks karena mempertimbangkan kebijakan dan pedoman perhitungan ulang atas pedoman terkait saham free float.
Selain itu, FTSE Russell menyampaikan alasan lain keputusan menghapus saham BREN dari indeks karena mayoritas saham emiten atau sekitar 97 persen dari total saham yang diterbitkan hanya dikendalikan oleh empat pemegang saham (high shareholder concentration).
Dihapusnya saham BREN oleh FTSE Russell, maka secara aktif pada perdagangan hari Rabu 25 September 2024 tak ada lagi kode emiten BREN tertera dalam indeks FTSE.
FTSE Russell merupakan anak perusahaan London Stock Exchange Group (LSEG) yang mengelola berbagai indeks pasar saham yang digunakan untuk melacak performa perusahaan-perusahaan di berbagai bursa saham di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Indeks-indeks ini biasanya digunakan oleh investor dan manajer dana untuk mengevaluasi pasar saham, membangun portofolio investasi, dan mengukur kinerja investasi mereka.
"Barito Renewables Energy (Indonesia, BR2QH03, Penambahan Kapitalisasi Besar), yang merupakan tambahan pada seri Indeks FTSE Global All Cap dan indeks terkait, efektif sejak pembukaan pada hari Senin 23 September 2024, akan dihapus dari indeks FTSE Russell efektif sejak pembukaan pada hari Rabu 25 September 2024," tulis rilis FTSE Russell seperti yang dikutip Senin (23/9).
Klarifikasi Perusahaan
Direktur dan Corporate Secretary BREN Merly menjelaskan, bahwa 4 pemegang saham mayoritas adalah PT Barito Pacific Tbk (BRPT), Green Era Energy Pte Ltd (GE), Jupiter Tiger Holdings, dan Prime Hill Funds, memegang 97 persen saham perseroan saat proses penerbitan saham perdana (initial public offering/IPO).
ADVERTISEMENT
"Seluruh informasi mengenai pemegang saham (termasuk 4 pemegang saham tersebut) sudah kami sampaikan secara resmi kepada Bursa dan OJK pada proses penerbitan saham perdana (IPO) di tahun 2023," katanya dalam Keterbukaan Informasi BEI, Senin (23/9).
Pada saat itu, Barito Pacific memegang 64,6 persen saham BREN, kemudian Green Era Energy Pte Ltd sebesar 23,6 persen, Jupiter Tiger Holdings 4,36 persen, dan Prime Hill Funds 4,36 persen.
Merly melanjutkan, informasi kepemilikan saham oleh 4 pemegang saham adalah untuk keperluan IPO. Namun, dia mengungkapkan setelah IPO sampai tanggal 19 September 2024, terdapat perubahan porsi dari 4 pemegang saham tersebut menjadi 95,97 persen.
Perubahan terjadi pada porsi kepemilikan saham Jupiter Tiger Holdings dan Prime Hill Funds, dengan porsi per 19 September 2024 masing-masing sebesar 3,94 persen dan 3,76 persen.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak menambahkan informasi baru karena semua sudah sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku serta terungkap dalam laporan yang relevan," kata Merly.
Merly melanjutkan, manajemen tidak memiliki kewenangan terkait High Shareholder Concentration FTSE Russell yang merupakan lembaga independen yang memiliki kriteria, persyaratan dan aturan yang diterapkan sebelum memutuskan masuk atau keluarnya suatu saham dalam index FTSE.
"Dalam hal ini, Perseroan bersifat pasif dan tidak memiliki kewenangan apapun yang dapat mempengaruhi keputusan yang diterbitkan FTSE," imbuhnya.
Selain itu, Merly juga mengklarifikasi terkait saham free float BREN sudah sesuai dengan persyaratan. Berdasarkan data harian per tanggal 19 September 2024 yang disediakan untuk emiten oleh KSEI, jumlah saham yang memenuhi persyaratan free float berdasarkan ketentuan Bursa adalah sebesar 15.601.235.234 saham, atau 11,66 persen.
ADVERTISEMENT
Jumlah ini, kata dia, tidak mengalami perubahan yang signifikan dibandingkan dengan persentase free float berdasarkan prospektus IPO yang menyebutkan bahwa jumlah saham free float adalah sebanyak 15.694.413.334 saham atau 11,73 persen.
"Perseroan akan terus memantau kepatuhan terhadap aturan free float yang ditetapkan oleh Bursa," tegas Merly.