Manajemen Meikarta Akui Penjualan Apartemen Tak Sampai 100 Ribu Unit

16 Februari 2023 20:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana proyek pembangunan Apartemen Meikarta, di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana proyek pembangunan Apartemen Meikarta, di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) buka suara terkait jumlah penjualan unit apartemen Meikarta. Presiden Direktur MSU, Reza Jazwin Chatab, mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan internal dan ditemukan fakta penjualan apartemen Meikarta tidak sampai 100 ribu unit.
ADVERTISEMENT
"Perlu kami sampaikan bahwa setelah perubahan manajemen, telah dilakukan pemeriksaan internal atas data penjualan unit. Dari pemeriksaan internal tersebut, tidak ditemukan penjualan sebesar 100.000 unit," kata Reza berdasarkan surat tanggapan ke BEI, Kamis (16/2).
Reza memastikan MSU berkomitmen untuk menyelesaikan serah terima unit-unit apartemen sesuai dengan putusan homologasi PKPU yakni bertahap sampai 2027 nanti.
"Selanjutnya mengenai penyelesaian serah terima unit-unit apartemen, merupakan komitmen MSU untuk dapat melakukan penyerahan unit secara bertahap dan sesuai kurun waktu yang telah ditetapkan dalam putusan homologasi," tutur Reza.
Foto udara pembangunan gedung-gedung apartemen di kawasan Meikarta, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Sebelumnya, Presiden Direktur Lippo Cikarang (LPCK) Tbk, Ketut Budi Wijaya, mengaku jumlah unit apartemen Meikarta yang terjual hanya 18 ribu unit, bukan ratusan ribu.
"Tadi pernah disampaikan ada pesanan capai 100 ribu unit, tapi sebetulnya setelah kami telusuri terakhir total ada 18 ribu unit. Dari 18 ribu unit, 30 persen atau 4.200 unit telah diserahterimakan sejak PKPU tahun 2020," kata Ketut saat RPDU dengan Komisi VI DPR RI, Senin (13/2).
ADVERTISEMENT
Ketut menjelaskan, hal tersebut terjadi karena ada salah pencatatan. Waktu proyek ini pertama ditawarkan ke publik, pihak konsorsium Meikarta merekrut agen properti besar-besaran. Namun konsorsium tersebut hengkang dari Meikarta pada 2018 silam.
"100 ribu itu ternyata banyak sekali double yang dibuat agen. Waktu pertama kali proyek ini diumumkan, banyak sekali agen properti yang direkrut oleh konsorsium," kata Ketut.
Ketut mengakui adanya kinerja yang buruk dari manajemen. Namun dia mengatakan hal itu terjadi ketika dipegang oleh konsorsium yang lama.