Mandiri Investment Forum 2024 Siap Digelar, Dana Kelola Investor Capai USD 12 T

21 Februari 2024 13:29 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers Road to Mandiri Investment Forum (MIF) 2024 di Plaza Mandiri, Rabu (21/2/2024). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers Road to Mandiri Investment Forum (MIF) 2024 di Plaza Mandiri, Rabu (21/2/2024). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bersama anak perusahaan Mandiri Sekuritas akan kembali menggelar Mandiri Investment Forum (MIF) 2024. Untuk MIF 2024, Mandiri Sekuritas akan menghadirkan 200 investor dengan total dana kelolaan sekitar USD 12 triliun melalui Site Visit dan Corporate Day.
ADVERTISEMENT
200 investor tersebut berasal dari berbagai negara, seperti Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Hong Kong, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa.
Forum investasi tahunan tersebut akan berlangsung selama lima hari mulai dari 4 Maret 2024 hingga 8 Maret 2024, dengan rangkaian acara yang terdiri dari Macro Day, Investment Day, Site Visit, dan Corporate Day.
Event utama Macro Day akan diadakan pada 5 Maret 2024 yang diselenggarakan secara hybrid, dengan perkiraan peserta mencapai lebih dari 20.000 peserta.
Direktur Capital Market Mandiri Sekuritas, Silva Halim, mengatakan MIF 2024 merupakan komitmen berkelanjutan Mandiri Sekuritas untuk memberikan layanan akses informasi strategis yang lengkap serta kesempatan mengembangkan bisnis dan investasi bagi para klien dan investor.
“Sebagai Investment Forum terbesar di Indonesia, kami terus melihat MIF sebagai salah satu ajang pendukung pertumbuhan investasi lokal maupun asing di Indonesia, dan perekonomian nasional secara umum di tengah perkembangan lingkungan bisnis domestik serta global yang dinamis,” ujar Silva dalam konferensi pers Road to MIF di Plaza Mandiri, Rabu (21/2).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Eka Fitria, menjelaskan MIF 2024 akan menjadi penyelenggaraan yang ke-13 dan menjadi wujud konsistensi Bank Mandiri dalam mendorong keran investasi di Indonesia dengan melibatkan ragam investor serta pembicara terkemuka dari dalam dan luar negeri.
Mengusung tema ‘Thriving Through Transition’, MIF 2024 akan membahas isu-isu strategis yang berkaitan dengan prospek ekonomi Indonesia di tengah tahun pemilu global atau super election year.
“MIF kali ini membahas sumber-sumber pertumbuhan yang penting bagi Indonesia salah satunya sektor manufaktur dan pertanian,” kata Eka.
Berdasarkan riset Tim Ekonom Bank Mandiri, sektor manufaktur memiliki kontribusi yang terbesar terhadap PDB. Namun, kontribusinya cenderung menurun dari kisaran 20 persen sebelum pandemi, menjadi 18 persen.
ADVERTISEMENT
Revitalisasi sektor manufaktur dinilai penting karena sebagian industri pada sektor ini dapat menghasilkan nilai tambah yang signifikan dan menyerap tenaga kerja cukup besar.
Sementara sektor pertanian merupakan sektor dengan kontribusi terbesar kedua pada pertumbuhan ekonomi. “Dengan risiko perubahan iklim yang semakin tinggi, ketahanan pangan menjadi isu yang penting untuk mencapai keberlanjutan ekonomi,” tambah Eka.
Tidak hanya itu, MIF tahun ini juga akan membahas mengenai tren terkini dalam digitalisasi yaitu perkembangan Artificial Intelligence (AI). Pesatnya teknologi AI menciptakan peluang efisiensi ekonomi namun juga menciptakan risiko tergantikannya beberapa jenis pekerjaan di mana dampaknya terhadap ekonomi perlu diantisipasi.
“Melalui tema yang relevan dengan situasi ekonomi saat ini, ribuan investor lokal dan internasional juga akan turut menghadiri MIF 2024 secara offline maupun daring,” imbuh Eka.
ADVERTISEMENT
Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, mengatakan ekonomi Indonesia selama 2023 masih sangat resilien di tengah berbagai gejolak global yang terjadi. Ekonomi global saat itu terkendala inflasi dan suku bunga tinggi di tengah meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah.
Kendati demikian, perekonomian Indonesia masih mampu tumbuh di atas 5 persen didukung stabilnya permintaan domestik, meski harus berjuang di tengah risiko global.
"Ini mencerminkan tertahannya konsumsi masyarakat, terutama pada kelas menengah ke bawah. Menurut Mandiri Spending Index (MSI), tabungan masyarakat berpendapatan rendah terus menurun sehingga mengurangi aktivitas konsumsi," tutur Andry.
Untuk itu, ia mendorong pemerintah berperan memastikan daya beli konsumen tetap terjaga, misalnya melalui percepatan pengeluaran untuk stimulus ekonomi atau insentif pajak.
ADVERTISEMENT
“Secara keseluruhan, dengan fundamental perekonomian domestik yang kuat, kami perkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,06 persen di tahun ini,” tutur Andry.
Dia menilai, topik dan pembicara pakar yang hadir di MIF 2024 akan dapat memberikan gambaran positif mengenai peluang yang bisa dicapai di tahun ini.
MIF 2024 akan menghadirkan pembicara-pembicara global terkemuka di bidang geopolitik seperti Oriana Skylar Mastro, Center Fellow at the Freeman Spogli Institute for International Studies and Courtesy Assistant Professor of Political Science at Stanford University dan James Robinson, Professor at Harris School of Public Policy, University of Chicago.
Di bidang makro ekonomi, MIF 2024 juga menghadirkan pembicara internasional seperti Professor of Economics, University of California Maurice Obstfeld, Adjunct Professor of Economics serta London Business School Linda Yueh dan Head of APAC Credit and Fixed Income Research BlackRock Manjesh Verma.
ADVERTISEMENT