Mandiri Sekuritas Prediksi Suku Bunga AS Turun per Mei 2024, BI Akan Ikuti

29 Januari 2024 19:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Federal Reserve. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Federal Reserve. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ekonom PT Mandiri Sekuritas memprediksi bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed akan mulai memangkas suku bunga acuannya (Fed Fund Rate) di tahun 2024 setidaknya 125 basis poin (bps).
ADVERTISEMENT
Chief Economist Mandiri Sekuritas, Rangga Cipta, menuturkan selama 2-3 tahun terakhir bank sentral di negara-negara maju menaikkan suku bunga secara agresif untuk menekan laju inflasi. Alhasil, negara berkembang pun terpaksa menaikkan suku bunganya pula.
"Tahun ini kita melihat inflasi di Amerika mulai melandai ke arah target The Fed 2 persen, ada peluang The Fed memangkas suku bunga mulai bulan Mei 2024," ungkapnya saat Economic and Market Outlook 2024, Senin (29/1).
Rangga menyebutkan, proyeksi Mandiri Sekuritas lebih konservatif daripada proyeksi pasar keuangan alias market yang memprediksi pemangkasan suku bunga The Fed akan dilakukan mulai Maret 2024.
"Seberapa banyak mungkin sekitar 125 basis poin, agak lebih konservatif dibandingkan market saat ini sekitar 150 basis poin dan kemungkinan pemangkasan pertama di Maret," paparnya.
ADVERTISEMENT
Dia menambahkan, The Fed diprediksi akan memangkas suku bunga setidaknya sebanyak 4 kali, dimulai dari 25 bps di Mei 2024 kemudian dilanjutkan dengan 50 bps di pemangkasan berikutnya.
"Untuk The Fed, kita expect menurunkan di bulan Mei. Itu total cut-nya di tahun 2024 itu 125 bps. Nah, nanti cut-nya bisa kita expect beberapa kali. Kalau pemangkasan sekitar 3-4 kali ya. Jadi mungkin bisa 25 bps, lalu 50, 50," pungkas Rangga.
Ilustrasi logo Bank Indonesia. Foto: REUTERS/Iqro Rinaldi
Seiring dengan penurunan suku bunga The Fed ini, Mandiri Sekuritas memproyeksi Bank Indonesia (BI) juga akan turut menurunkan suku bunga alias BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di tahun ini sebesar 75 bps menjadi 5,25 persen.
Hal ini juga sejalan dengan laju inflasi Indonesia yang diperkirakan moderat di tahun ini di kisaran 3,2 persen, serta nilai tukar Rupiah diperkirakan menguat ke level Rp 14.900 secara rata-rata, namun masih dipengaruhi volatilitas ekonomi global di kuartal I 2024.
ADVERTISEMENT