Mandiri Sekuritas Rekomendasikan Saham PGEO, Ini Sederet Alasannya

25 Juni 2023 17:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangkit Listrik Geothermal (PLTB), Pertamina. Foto: Dok. PGE
zoom-in-whitePerbesar
Pembangkit Listrik Geothermal (PLTB), Pertamina. Foto: Dok. PGE
ADVERTISEMENT
Mandiri Sekuritas (Mansek) merekomendasikan saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE. Bahkan, saham PGEO diproyeksi dapat mencapai harga Rp 1.200 per lembar saham. Angka tersebut 36,36 persen lebih tinggi dari harga penutupan Jumat (23/6), di mana saham PGEO diperdagangkan di Rp 880 per saham.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, proyeksi tersebut juga 37 persen lebih tinggi dibandingkan harga penawaran umum perdana (IPO) dan nyaris 30 persen di atas level harga penutupan tertinggi yang dibukukan perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Analis Mandiri Sekuritas, Henry Tedja CFA dan Ariyanto Kurniawan, mencatat setidaknya ada tiga hal utama yang patut disimak investor yang dapat menjadi dorongan utama penguatan kinerja saham perusahaan produsen energi bersih terbarukan tersebut.
Rencana ekspansi bisnis agresif yang diharapkan mampu meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, baik dari sisi top line maupun bottom line. "PGEO dalam lima tahun ke depan diharapkan mampu menambah kapasitas terpasang 600 MW, sehingga total menjadi 2,447 MW," ujar Henry dan Ariyanto dalam risetnya, Minggu (25/6).
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, target tersebut juga dinilai akan tercapai, mengingat melimpahnya sumber daya perusahaan di 12 Wilayah Kerja (WK). Selanjutnya, kontrak jangka panjang (19 sampai 30 tahun) yang menguntungkan (take-or-pay) dengan PLN akan menyokong operasional dan memberikan aliran kas yang kuat dan stabil bagi perusahaan dan akhirnya dapat menjadi pendorong utama melonjaknya kinerja keuangan PGEO.
"Bisnis model tersebut mampu memberikan aliran kas bebas bagi PGEO sebesar USD 76 juta (Rp 1,14 triliun) hingga USD 207 juta (Rp 3,11 triliun) sepanjang 2019-2022," jelasnya.
Selain itu, PLN sebagai pembeli dalam tiga tahun terakhir juga selalu membayarkan tagihan tanpa adanya penundaan pembayaran yang terlalu lama, sehingga membuat arus kas perusahaan menjadi semakin kokoh.
ADVERTISEMENT
Henry dan Ariyanto juga mengatakan, komitmen pemerintah lewat PLN dalam memajukan energi baru terbarukan (EBT) menjadi dorongan tambahan penting bagi bisnis perusahaan yang diharapkan semakin membesar dengan pertumbuhan stabil.
PLN sendiri dalam bauran energi telah menyatakan komitmennya untuk meningkatkan penggunaan listrik dari sumber EBT. Panas bumi diharapkan akan memainkan peran penting dengan penambahan kapasitas hingga 3,3 GW dalam sepuluh tahun ke depan.
Mandiri sekuritas juga memprediksi EBITDA PGEO dapat tumbuh 6,1 persen (CAGR) sepanjang tahun 2022 hingga 2025. Laba bersih perusahaan juga diharapkan dapat tumbuh stabil dalam periode yang sama.
Target harga Rp 1.200 per saham yang diharapkan memberikan implikasi EV/EBITDA di kisaran 11,2 kali, yang mana ini sesuai dengan penilaian transaksi merger dan akuisisi global yang memberikan valuasi 6,9-13,4 kali EV/EBITDA.
ADVERTISEMENT
Selain itu, angka tersebut juga selaras dengan perusahaan pembangkit independen (IPP) global yang memiliki valuasi 8,5-22,5 kali EV/EBITDA. Mandiri Sekuritas juga merinci peran penting geothermal di masa depan. Pertama, posisi PGEO sebagai IPP geothermal terbesar di dunia dengan margin tebal.
Kedua, ambisi penambahan kapasitas pembangkit memperlebar jaraknya dengan kompetitor sebagai pemimpin utama di sektor geothermal. Ketiga, bisnis dan operasional PGEO yang sangat cocok untuk proksi ESG, baik itu dari sisi lingkungan, sosial maupun tata kelola.
"Keempat, potensi lebih besar di masa depan khususnya terkait bursa karbon yang uji coba akan dilakukan tahun ini dan dapat berjalan penuh tahun 2025," tulisnya.
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.
ADVERTISEMENT