Mandiri Syariah Luncurkan Layanan Asistensi Nasabah di Media Sosial

8 November 2018 15:01 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank Syariah Mandiri. (Foto: Instagram/@banksyariahmandiri)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank Syariah Mandiri. (Foto: Instagram/@banksyariahmandiri)
ADVERTISEMENT
PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) mengembangkan layanan di platform digital, untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang makin membutuhkan kecepatan dan kenyamanan. Layanan asistensi digital bagi nasabah Mandiri Syariah ini dinamai Aisyah (Asisten Interaktif Mandiri Syariah).
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Mandiri Syariah, Toni Eko Boy Subari menjelaskan, layanan asisten interaktif ini bisa diakses nasabah melalui sosial media. “Jadi Aisyah akan menjawab pertanyaan dan keluhan nasabah melalui telegram, Facebook Messenger dan live chat di website,” katanya melalui pernyataan tertulis yang diterima kumparan, Kamis (8/11).
Menurut Toni, Aisyah diluncurkan bersamaan dengan Milad ke-19 Bank Syariah Mandiri. Layanan tersebut juga melengkapi layanan digital lainnya untuk memudahkan nasabah Mandiri Syariah.
Mengutip penjelasan di media sosial Mandiri Syariah, melalui Aisyah nasabah bisa mendapatkan penjelasan soal produk-produk pendanaan, fasilitas pembiayaan, info layanan Mandiri Syariah, juga lokasi-lokasi kantor cabang terdekat.
Ilustrasi Bank Syariah Mandiri. (Foto: Instagram/@banksyariahmandiri)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank Syariah Mandiri. (Foto: Instagram/@banksyariahmandiri)
Toni menambahkan, Bank Syariah Mandiri juga melakukan enhancement mobile banking pada platform IOS.
‘’Alhamdullilah, kami bersyukur atas semua pencapaian ini dan berterimakasih kepada stakeholders terutama nasabah atas kepercayaan dan loyalitasnya kepada Mandiri Syariah,’’ ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu pada triwulan III 2018, Mandiri Syariah mencatatkan laba bersih sebesar Rp 435 miliar, atau melejit sebesar 67 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) yang sebesar Rp 261 Miliar.
Pertumbuhan laba perusahaan didorong oleh pertumbuhan bisnis (pembiayaan dan pendanaan), fee based income (FBI), perbaikan kualitas pembiayaan, dan efisiensi biaya.