Manfaat Penggunaan Kompor Listrik untuk Pemerintah dan Masyarakat

9 Maret 2022 20:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kompor listrik Modena. Foto: Modena
zoom-in-whitePerbesar
Kompor listrik Modena. Foto: Modena
ADVERTISEMENT
Pertamina menaikkan harga gas LPG nonsubsidi. Penyebabnya, harga Contract Price Aramco (CPA) terus melonjak. Pada Februari 2022 harganya mencapai USD 775 per metrik ton atau lebih tinggi 21 persen dari rata-rata CPA sepanjang tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, menilai penggunaan kompor listrik bisa meringankan beban masyarakat di tengah lonjakan harga gas LPG. Dari hitungannya, penggunaan kompor listrik bisa buat masyarakat lebih hemat.
“Harga LPG NPSO (nonsubsidi) yang saat ini Rp 15.500 sampai Rp 17.000 per kg, jika dibandingkan 1 kg gas setara dengan 7,1 kwh. Dengan tarif Rp 1.445 per kwh maka per kg setara hanya Rp 10.387. Jadi, masyarakat masih bisa lebih hemat jika menggunakan kompor listrik,” kata Mamit kepada kumparan, Rabu (9/3).
Selain hemat biaya, Mamit juga menilai dari segi keamanan dan efisiensi kompor listrik ini lebih unggul dibandingkan kompor gas.
“Kompor listrik juga bisa dikatakan lebih aman jika dibandingkan dengan kompor LPG karena tidak bermain di tekanan. Memasak dengan kompor listrik bisa lebih cepat panas sehingga waktu memasak bisa lebih cepat,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Lomba masak dengan kompor induksi PT PLN. Foto: Selfy Sandra/kumparan
Selain itu, Mamit menilai penggunaan kompor listrik juga bakal meringankan beban belanja pemerintah. Dengan lonjakan harga gas LPG nonsubsidi, dikhawatirkan banyak masyarakat yang beralih menggunakan gas LPG 3 kg dan pada gilirannya akan memperbesar belanja subsidi pemerintah.
“Bagi pemerintah, pastinya ini akan mengurangi beban impor LPG yang saat ini jumlahnya sangat besar sekali. Selain itu, ke depan bisa juga mengurangi beban subsidi LPG 3 kg dengan program kompor listrik ini menyasar ke masyarakat golongan penerima subsidi LPG 3 kg,” kata Mamit.
Mamit juga menilai pemerintah sudah paham dengan situasi ini, sehingga pemerintah akan segera mengambil kebijakan untuk mendorong penggunaan kompor listrik semakin masif.
“Saya kira tahun ini akan kembali diprioritaskan. Kemarin masih mencari skema yang tepat agar kompor listrik bisa diterima masyarakat. Karena masyarakat harus berinvestasi jika beralih ke kompor listrik seperti membeli peralatan memasak yang sesuai dengan kompor induksi ini,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
******
Kuis kumparanBISNIS hadir lagi untuk bagi-bagi saldo digital senilai total Rp 1,5 juta. Kali ini ada kuis tebak wajah, caranya gampang! Ikuti petunjuknya di LINK INI. Penyelenggaraan kuis ini waktunya terbatas, ayo segera bergabung!