Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Manfaatkan Energi Biogas, Desa di Riau Kini Tak Lagi Bergantung LPG
22 April 2025 20:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Desa tersebut menjadi percontohan program tanggung jawab sosial dan lingkungan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang bekerja sama dengan Yayasan Rumah Energi (Rumah Energi) di Zona Rokan. Saat ini, Desa Mukti Sari telah membangun 20 unit biogas.
Manager CID PHR, Iwan Ridwan Faizal, mengatakan Desa Energi Berdikari merupakan program CID unggulan Pertamina yang mendukung implementasi ESG (Enviromental, Social and Governance). PHR sebagai koordinator Regional 1 Sumatera telah mengembangkan 11 lokasi DEB berbasis energi surya dengan kapasitas 41,13 kWp dan biogas dengan kapasitas 205 m3 di berbagai wilayah kerja.
“Pengembangan DEB Muktisari Community merupakan salah satu program DEB di Zona Rokan yang telah berhasil mengembangkan biogas dari kotoran hewan sebagai sumber energi alternatif dan meningkatkan nilai ekonomi masyarakat baik dari biogas maupun bio-slurry yang dihasilkan,” ujar Iwan dalam keterangannya, Selasa (22/4).
Program tersebut bertujuan membantu masyarakat mengatasi persoalan limbah peternakan dan sampah organik serta menghasilkan energi biogas, yang dapat digunakan sebagai alternatif pengganti gas untuk memasak, sehingga tidak tergantung pada LPG. Tujuan lain adalah pemanfaatan ampas biogas (bio-slurry) sebagai pupuk organik untuk pertanian, sehingga menciptakan ekonomi sirkular di tingkat kelompok masyarakat dan desa.
ADVERTISEMENT
"Hari Bumi adalah momentum yang tepat untuk meneguhkan komitmen Desa Mukti Sari dalam mewujudkan kemandirian energi," kata Krisna Wijaya, Project Manager Biogas Rumah (BIRU) Rumah Energi.
Melalui Program DEB berbasis biogas, masyarakat Mukti Sari tidak hanya mendapatkan akses energi yang terjangkau, tetapi juga pengetahuan dan keterampilan baru dalam pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, berbagai dampak berkelanjutan yang dirasakan melalui program ini melampaui dampak lingkungan dan menjangkau hingga ke dimensi sosial, ekonomi, bahkan kelembagaan masyarakat.
Dampak Lingkungan dan Ekonomi
Realisasi volume biogas yang dihasilkan sampai dengan Maret 2025 dari 20-unit instalasi reaktor biogas yang dibangun adalah 33.850 m3 atau setara dengan energi kalori 197.478 kWh.
Adapun total potensi limbah organik yang dikelola dalam reaktor biogas dan menghasilkan biogas adalah 651.50 kg per hari atau setara 237,80 ton per tahun.
ADVERTISEMENT
Potensi reduksi emisi dari 20 unit instalasi biogas adalah 50,00 tCO2e per tahun. Realisasi reduksi emisi dari 20 unit instalasi biogas sampai Maret 2025 sudah 112,08 tCO2e.
Selain itu, rerata penghematan penggunaan tabung gas LPG 3 kg untuk memasak dalam sebulan per rumah tangga adalah 3 tabung, sehingga potensi penghematan sekitar Rp 60.000 – Rp 75.000 dalam sebulan.
Selain itu, rerata penghematan pembelian pupuk kimia oleh penerima manfaat untuk kegiatan pertanian dan Perkebunan adalah sekitar Rp 100.000 – Rp 250.000 per bulan.