Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Mantan Karyawan Boeing yang Laporkan Masalah Produksi, Tewas Akibat Bunuh Diri
13 Maret 2024 12:26 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Mantan karyawan Boeing , John Barnett, ditemukan tewas akibat bunuh diri menurut pernyataan pihak berwenang di Carolina Selatan. Ia merupakan pelapor isu masalah produksi perusahaan .
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Rabu (13/3), pria yang berusia 62 tahun itu meninggal karena luka tembak yang dilakukan sendiri. Petugas koroner kantor Charleston County di Carolina Selatan mengkonfirmasi penyebab bunuh diri pada hari Selasa kemarin waktu setempat.
Kantor koroner menyampaikan, Polisi Charleston City sedang melakukan penyelidikan tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Barnett telah bekerja di Boeing selama 32 tahun sebelum meninggalkan perusahaan tersebut pada tahun 2017. Menurut BBC, dia yang sebelumnya melaporkan upaya mengangkat isu produksi perusahaan tersebut.
Dari pernyataan pengacara yaitu Robert Turkewitz dan Brian Knowles, Barnett berada dalam diskusi pada kasus pembalasan pelapor terhadap Boeing yang sedang berlangsung.
“Dia bersemangat dan sangat menantikan untuk melupakan fase hidup di belakang dan menerima semua yang terjadi. Kami tidak melihat adanya indikasi dia akan bunuh diri. Tidak ada yang bisa mempercayainya,” ungkap mereka.
ADVERTISEMENT
Robert dan Brian menjelaskan, Barnett adalah manajer yang bertugas dalam pengendalian produk di Boeing. Dia mengangkat masalah keselamatan yang sangat serius dengan Boeing 787 Dreamliner dan mendapat balasan serta terkena lingkungan kerja yang tidak bersahabat.
Boeing menanggapi hal tersebut, “Kami sedih atas meninggalnya Tuan Barnett, dan duka kami tertuju pada keluarga dan teman-temannya”.
Barnett telah berbicara kepada media usai insiden pada pesawat Boeing 737 MAX 9 pada 5 Januari, ketika sebuah panel meledak saat penerbangan berada di udara, sehingga penumpang terpapar udara luar dan memerlukan pendaratan darurat.
Sejak saat itu, Boeing menghadapi krisis besar terkait standar keselamatan dan kualitas. Produksi pesawat tersebut dibatasi oleh regulator Amerika Serikat (AS), yang menyebabkan penundaan pengiriman di industri dirgantara.
ADVERTISEMENT