Marak Kasus Pembobolan Rekening Jenius, OJK: Jangan Share Password ke Siapapun

26 Juli 2021 16:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank Jenius. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank Jenius. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) angkat suara mengenai nasabah Jenius BTPN yang dalam waktu berdekatan diketahui mengalami penipuan. Ratusan juta uang tabungan nasabah Jenius dibobol hingga terkuras habis.
ADVERTISEMENT
Dalam waktu berdekatan diketahui ada tiga nasabah yang tabungannya dibobol yaitu Theresia Avila kehilangan Rp 110 juta, Candra Wirawan raib Rp 220 juta, dan Tubagus Arry uangnya diambil Rp 584 juta.
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara OJK, Sekar Putih Djarot, mengakui kejahatan digital kerap terjadi. Untuk itu, ia meminta nasabah menjaga data pribadinya dengan baik.
“Modus kejahatan di era digital semakin berkembang dengan memanfaatkan kelalaian konsumen dalam menjaga data pribadi,” kata Sekar saat dihubungi, Senin (26/7).
Jubir OJK Sekar Putih Djarot. Foto: Fauzan Dwi Anangga/kumparan
Segala bentuk atau peluang upaya kejahatan tersebut harus disadari. Untuk itu, Sekar meminta para nasabah tidak sembarangan memberikan password ke orang lain termasuk ke pegawai bank.
“Mengenai ini harus diperhatikan terkait kemungkinan yang bisa terjadi phising. Password dilarang untuk di-share ke siapa pun termasuk jika ada yang mengaku dari pihak bank, baik untuk penggunaan ATM dan atau mobile banking. Dan sering update password secara berkala,” ujar Sekar.
ADVERTISEMENT
Namun, Sekar belum bisa membeberkan strategi apa yang disiapkan OJK agar kejadian pembobolan tersebut tidak terulang lagi. Ia menyarankan masyarakat mencegah penipuan tersebut dengan mengaktifkan fitur notifikasi transaksi hingga menjaga data pribadi.
“Untuk mencegah hal tersebut, masyarakat dapat melakukan serangkaian pencegahan seperti mengaktifkan fitur notifikasi transaksi, mengecek histori transaksi secara berkala melalui aplikasi mobile banking, menjaga keamanan seluler, dan koneksi internet yang digunakan, serta menjaga kerahasiaan data pribadi,” tutur Sekar.