Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Maraknya Investasi Bodong Jadi Isu Utama Digital Economy Working Group G20
8 Maret 2022 19:54 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Maraknya aplikasi investasi bodong kian meresahkan masyarakat. Tidak sedikit yang terjebak sehingga mengalami kerugian.
ADVERTISEMENT
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan mengangkat isu dalam mencegah kejahatan data lintas batas negara atau cross border data flow dalam Presidensi Indonesia di G20 . Salah satunya investasi ilegal lintas negara.
Juru Bicara Kementerian Kominfo, Dedy Permadi, menyebut investasi ilegal termasuk dalam dua isu prioritas dalam forum Digital Economy Working Group (DEWG) G20. Isu prioritas tersebut berupa literasi digital dan aliran data lintas batas negara.
“Kita mendorong teknologi baru agar bisa dimanfaatkan masyarakat global. Trading atau investasi ilegal adalah salah satu bentuk tantangan digital di era sekarang,” ujar Dedy dalam konferensi pers agenda DEWG di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (8/3).
Dengan peningkatan literasi digital, Dedy optimistis masyarakat jauh lebih paham sehingga permasalahan tersebut bisa diminimalisasi. Untuk menjembatani itu, lanjut Dedy, Indonesia mengusulkan prinsip-prinsip dasar dan nilai-nilai dalam literasi digital.
Walaupun isu trading nantinya tidak dibahas secara spesifik, agenda DEWG G20 berfokus pada pengelolaan data pribadi yang aman bagi masyarakat lintas negara.
ADVERTISEMENT
“Sampai saat ini, kita belum memiliki semacam data protection di level global. Untuk itu, setidaknya Indonesia mengusulkan adanya prinsip dasar yang perlu diadopsi oleh negara-negara,” katanya.
Dedy menyarankan agar negara-negara G20 mengadopsi empat prinsip dasar, yaitu transparansi, keabsahan, keadilan dan timbal balik. “Prinsip ini yang Indonesia usulkan untuk menjadi nilai bersama, pemahaman bersama di antara negara-negara G20,” tutur dia.