Ma'ruf Amin: Bankir Harus Mengerti Ekonomi Syariah

25 November 2019 12:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan sambutan dalam acara Silatuhrahim Kerja Nasional Masyarakat Ekonomi Syariah di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (15/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan sambutan dalam acara Silatuhrahim Kerja Nasional Masyarakat Ekonomi Syariah di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (15/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Asosiasi Program Studi Hukum Ekonomi Syariah di Indonesia (APHESI) menemui Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk memperkenalkan struktur organisasi yang baru dibentuk pada Oktober 2017 di UIN Jakarta. Dalam sambutannya, Ma'ruf Amin menyinggung soal kemajuan ekonomi syariah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menurutnya ekonomi syariah kini telah menjadi sistem nasional, sehingga Indonesia menganut dual economic system. Sehingga harus ada pengawalan terhadap pelaksanaan ekonomi syariah.
"Indonesia sudah menganut dual economic system, keuangannya juga dual financial system, perbankannya juga dual banking system. Dan salah satu yang harus jadi penting itu adanya pengawalan terhadap kesesuaian syariah, dan juga ekonomi dan keuangan syariah ini dibimbing oleh fatwa yang dikeluarkan Dewan Syariah Nasional," kata Ma'ruf Amin di Kantor Wapres, Jakarta Pusat, Senin (25/11).
"Apabila terjadi konflik maka kembalinya kepada fatwa. Karena itu maka selain mempelajari hukum secara keseluruhan, maka perlu juga mempelajari fatwa Dewan Syariah Nasional yang jadi landasan operasional ekonomi dan keuangan syariah," lanjutnya.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kedua kanan) sebelum kunjungan kerja ke Cirebon resmikan pembukaan Festival Tajug 2019. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Ma'ruf Amin juga meminta agar ekonomi syariah di Indonesia dapat diperkuat dengan adanya sumber daya manusia (SDM) yang handal. Ia meminta agar SDM benar-benar mengerti mengenai konsep ekonomi syariah melalui proses pendidikan di perguruan tinggi.
ADVERTISEMENT
"Kita ingin ke depan bukan hanya kebutuhan mendadak seketika, kemudian juga bankir ngerti syariah itu karena di-training. Ke depan kita mengharapkan bankir lahir dari proses pendidikan (sehingga) sejak awal sudah paham, masih S1, S2, apalagi S3 sudah paham betul tentang ekonomi syariah, tentang perbankan, tentang asuransi. Karena itu maka hukum asosiasi ini kita harapkan akan mengembangkan lebih mendalam," tuturnya.
Lebih lanjut, Ma'ruf Amin berharap agar ke depan SDM yang disiapkan mampu untuk menghadirkan solusi ketika menghadapi masalah dalam ekonomi syariah.
"Di dalam syariah nasional itu selalu menggunakan, mencari, dihadapkan situasi untuk mencari namanya solusi-solusi. Ketika masalahnya dihadapkan syariah dan kenyataan, bagaimana kenyataan ini bisa jadi syariah, syariah bisa merespon kenyataan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Ketua APHESI, Mohammad Nur Yasin meminta kesediaan Ma'ruf Amin untuk menjadi Dewan Pembina di APHESI. Nur Yasin juga mengundang Ma'ruf Amin untuk hadir dalam konferensi ekonomi syariah di Malang pada April 2020.
"Untuk dewan pembina, kami meminta Bapak Wapres jadi dewan pembina. Karena beliau guru besar pertama ilmu ekonomi muamalah syariah," pungkas Nur Yasin.