Ma'ruf Amin Berharap Mundurnya Bambang dan Dhony Tak Ganggu Pembangunan IKN

Wapres Ma'ruf Amin menghadiri Pencanangan Pembangunan Sentra Sarana dan Prasarana Pemprov Papua Selatan, di Merauke. Foto: BPMI Setwapres

Wakil Presiden Ma'ruf Amin merespons mundurnya Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe sebagai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN. Posisi keduanya kini digantikan sementara oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni.

Ma'ruf mengaku tidak tahu alasan Bambang dan Dhony mundur. Namun, ia menilai kondisi seperti itu biasa terjadi di tengah proses pembangunan.

"Tapi bahwa ada biasa itu mundur kemudian ganti itu saya kira biasa di dalam proses kita pembangunan, kan, ada yang mundur, ada yang kemudian diganti, dan belum ada pembicaraan akan digantinya siapa," kata Ma'ruf usai meninjau perkebunan tebu di Merauke, Papua Selatan, Selasa (4/6).

Ma'ruf yakin Basuki dan Raja Juli dapat menggantikan tugas Bambang dan Dhony dengan baik. Apalagi, pembangunan infrastruktur di IKN ditangani oleh Kementerian PUPR yang dipimpin Basuki.

"Saya kira memang Pak Basuki, kan, terus-terusan dari awal memang menjalankan tugas itu sebagai Menteri PUPR pembangunannya. Jadi artinya sementara tidak terjadi kekosongan. Nantinya seperti apa atau siapa belum tahu saya. Nanti akan biasanya dibicarakan dalam sidang kabinet diberitahu bahwa ini pertimbangannya seperti apa," ujar Ma'ruf.

Ma'ruf juga yakin pembangunan IKN akan terus berjalan meski Bambang dan Dhony mundur dari Otorita IKN. Ia yakin pembangunan IKN tidak ada hambatan.

"Saya harap pembangunan ini terus berjalan, sudah dikatakan Presiden dan tidak ada hambatan walau Kepala Otorita dan Wakil Kepala Otorita mengundurkan diri karena sudah ada yang menggantikan sementaranya. Jadi ini kita harapkan bahwa ini tetap berjalan dengan baik," tutur Ma'ruf.

Pengunduran diri Bambang dan Dhony dari Otorita IKN diumumkan oleh Mensesneg Pratikno. Meski demikian, tidak disebutkan alasan Bambang dan Dhony mengundurkan diri.

Meski begitu, mundurnya Bambang dan Dhony menimbulkan kekhawatiran pengusaha, khususnya mereka yang berinvestasi di IKN. Pengusaha meminta pemerintah mengungkap alasan Bambang dan Dhony mengundurkan diri.