Ma’ruf Amin Usul Skema Pendanaan Keanekaragaman Hayati, Sukuk hingga Obligasi

8 Agustus 2024 11:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Yogyakarta. Foto: Dok. BPMI Setwapres
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Yogyakarta. Foto: Dok. BPMI Setwapres
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta adanya mobilisasi pendanaan bagi pengembangan keanekaragaman hayati yang memadai dan kolaboratif. Sebab, pengelolaan keanekaragaman hayati menjadi salah satu instrumen mewujudkan Indonesia Emas 2045.
ADVERTISEMENT
Keanekaragaman hayati sangat vital bagi kelangsungan hidup manusia. Mulai dari kebutuhan makanan, energi, air, hingga seluruh sistem kehidupan di bumi bergantung pada kelestarian ekosistemnya.
Menurut Ma’ruf Amin, keanekaragaman hayati Indonesia tidak hanya dapat mendukung ketahanan pangan dan energi, tetapi juga sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru melalui pengembangan ekonomi hijau dan biru.
"Kembangkan skema-skema pembiayaan inovatif menerbitkan green dan blue bonds, green sukuk, transfer fiskal berbasis ekologi,” ujar Ma’ruf Amin dalam peluncuran Indonesia Biodiversity Strategy & Action Plan (IBSAP) 2025-2045 di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (8/8).
Selain itu, Ma’ruf Amin juga mengusulkan berbagai insentif bagi pihak swasta dalam pelestarian keanekaragaman hayati. Ia juga meminta agar sinergi dan kolaborasi multi pihak ditingkatkan.
ADVERTISEMENT
“Dukungan pihak swasta, filantropi, dan dunia internasional sangat penting tidak hanya dalam membantu pengelolaan keanekaragaman hayati di Indonesia, namun juga menjaga pelestarian dan keseimbangan ekosistem global,” katanya.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Yogyakarta. Foto: Dok. BPMI Setwapres
Ma’ruf Amin merekomendasikan pengelolaan keanekaragaman hayati dilakukan secara holistik, baik ekosistem daratan maupun perairan. Pengelolaan harus dimulai dari perencanaan tata ruang yang inklusif, pemulihan dan perlindungan ekosistem, spesies, dan genetik, serta pengendalian risiko pencemaran lingkungan.
“Meski berbagai upaya telah kita lakukan, krisis keanekaragaman hayati masih sangat sering terjadi, seperti peningkatan polusi yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim dan berdampak pada hilangnya keanekaragaman hayati,” tutur Ma’ruf Amin.
Menurut Wapres, dampak krisis ini harus segera ditangani secara komprehensif dan progresif agar sumber pangan kita dan generasi mendatang tetap tersedia dan turut mengakselerasi pembangunan.
ADVERTISEMENT
Langkah nyata atas komitmen yang kuat selaras dengan kerangka global dalam penyusunan Strategi dan Rencana Aksi Pengelolaan Keanekaragaman Hayati periode 2025-2045.
Dokumen perencanaan ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) yang akan menjadikan pengelolaan keanekaragaman hayati sebagai salah satu instrumen mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Dorong pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan dan berkeadilan. Hal ini dilakukan dengan pengimplementasian standar-standar keberlanjutan dan penggunaan inovasi dan teknologi,” kata Ma’ruf.