Ma'ruf Ungkap 4 Strategi Tingkatkan Pemanfaatan Migas di Era Transisi Energi

8 Februari 2023 13:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan sambutan pada penganugerahan penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) tahun 2022 di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (29/12/2022). Foto: Hafidz Mubarak A/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan sambutan pada penganugerahan penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) tahun 2022 di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (29/12/2022). Foto: Hafidz Mubarak A/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan pemerintah berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca global. Karena itu, transisi energi dilakukan dengan meningkatkan penggunaan energi rendah emisi dan energi terbarukan.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, migas masih dibutuhkan karena mendukung pertumbuhan ekonomi serta menjaga ketahanan dan kemandirian energi. Oleh karena itu, Ma'ruf mengungkapkan empat strategi untuk meningkatkan pemanfaatan migas di era transisi energi.
“Pertama, realisasikan target produksi minyak bumi sebesar 1 juta barel per hari dan gas bumi 12 miliar standar kaki kubik per hari pada tahun 2030 atau lebih cepat,” kata Ma'ruf ketika meresmikan Proyek Strategis Nasional (PSN) Jambaran Tiung Biru (JBT) serta Lapangan Gas MDA & MBH, di Sheraton Hotel and Towers, Surabaya, Rabu (8/2).
Ma'ruf mengatakan, untuk mencapai target tersebut perlu adanya kepastian dan kemudahan perizinan agar percepatan komersialisasi dapat segera dilaksanakan. Ma'ruf juga meminta agar cadangan-cadangan gas yang sudah ditemukan dipercepat proses pengembangannya, sehingga gas bisa tetap menjadi komoditas unggulan Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Kedua, segera selesaikan desain kebijakan gas nasional yang mencakup rancangan besar terkait gas berikut kebutuhan industri secara konkret,” ujarnya.
Ilustrasi Pengeboran Migas Pertamina. Foto: Dok. Pertamina
Menurut Ma'ruf, kebutuhan gas untuk pupuk, pembangkit listrik, industri petrokimia, dan industri lainnya harus dapat diidentifikasi dan dicukupi untuk mendorong tumbuhnya industri di tanah air. Di sisi lain, penetapan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) juga harus memperhatikan unsur keadilan dan keseimbangan manfaat yang diterima oleh produsen gas, industri yang menggunakan gas, dan pemerintah.
“Ketiga, segera selesaikan pembangunan infrastruktur gas. Lokasi lapangan gas yang jauh, bahkan ada yang berada di laut, tentunya membutuhkan infrastruktur yang baik untuk menyalurkan gas ke titik-titik industri maupun pembangkit,” tuturnya.
Oleh karena itu, Ma'ruf meminta agar pembangunan jaringan pipa transmisi Cirebon–Semarang dan Dumai–Sei Mangkei serta pembangunan terminal penerima, regasifikasi dan moda transportasinya dipercepat. Hal ini untuk memudahkan penyaluran kelebihan pasokan gas di Jatim dan Aceh dan kilang Tangguh.
Ilustrasi pengeboran gas Pertamina. Foto: Pertamina
“Terakhir, gunakan teknologi rendah karbon dalam industri migas. SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) agar menggunakan teknologi rendah emisi dalam kegiatan operasinya, sehingga dapat ikut berkontribusi pada pencapaian target Net-Zero Emission,”lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, dengan strategi-strategi ini menunjukkan komitmen bersama dalam meningkatkan target penurunan emisi Indonesia dari 29 persen menjadi 31,89 persen pada tahun 2030 dengan kemampuan sendiri, dan dari 41 persen menjadi 43,20 persen dengan dukungan internasional, serta target Net-Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat.
“Saya mengapresiasi keberhasilan pembangunan kedua proyek ini yang mampu meningkatkan pasokan gas nasional sebesar 312 juta standar kaki kubik per hari, dan menyumbang penerimaan negara hingga Rp37,2 triliun selama proyek berjalan,” pungkasnya.
Dalam peresmian itu, hadir Dirjen Migas Tutuka Ariadji, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah, Bupati Sumenep Ahmad Fauzi, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi Wiko Migantoro, Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu, Endro Hartanto, dan General Manager Husky - CNOOC Madura Limited (HCML) Kang An.
ADVERTISEMENT