Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Masalah Kepemimpinan Akut di Pertamina: Direksi Vs Direktur Utama
8 Februari 2017 16:36 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Rini Soemarno mengungkapkan ada masalah kepemimpinan akut di Pertamina. Dewan Komisaris Pertamina pun mengungkapkan hal yang sama. Persoalan kepemimpinan seperti apa sebenarnya?
ADVERTISEMENT
"Malahan yang terjadi dewan komisaris melakukan komunikasi dan beberapa kali rapat mereka melakukan, kepada semua direksi, dirut, dan wadirut. Hingga kemarin mereka memberikan usulan bahwa masalah kepemimpinan ini sudah akut," kata Rini Jumat (3/2) lalu.
kumparan mendapatkan informasi terkait komunikasi yang dimaksud Rini sebelum pencopotan Dwi Soetjipto sebagai direktur utama dan penghilangan jabatan Ahmad Bambang sebagai wakil direktur utama.
Pada tanggal 24 Januari 2017, Dewan Komisaris memanggil seluruh jajaran direksi Pertamina. Total ada 9 anggota direksi Pertamina yang dipanggil, termasuk direktur utama. Satu per satu mereka ditanya secara terpisah mengenai kondisi internal Pertamina.
Masing-masing anggota direksi kemudian menceritakan setiap masalah, sampai akhirnya ditanya kemungkinan penyelesaiannya. Setelah pemanggilan itu, Dewan Komisaris kemudian membuat sebuah rekomendasi yang dikirim untuk Menteri BUMN Rini Soemarno.
ADVERTISEMENT
Surat rekomendasi keluar pada awal bulan Februari 2017.
Surat rekomendasi tersebut ditandatangaani oleh Komisaris Utama Tanri Abeng, Wakil Komisaris Utama Arcandra Tahar, Komisaris Sahala Lumban Gaol, Komisaris Suahasil Nazara, dan Komisaris Edwin Hidayat Abdullah.
Isinya kurang lebih menceritakan masalah yang dihimpun dari para direksi dan jawaban direktur utama. Di antara masalah-masalah tersebut adalah: persoalan personel direksi baru yang belum pernah diterima direktur utama, sampai masalah komunikasi dan arahan yang tidak jelas dari direktur utama.
Kesimpulan dari surat rekomendasi tersebut menyatakan, enam dari delapan anggota direksi tak percaya pada direktur utama.
Meski begitu, delapan anggota direksi selain direktur utama menyatakan, proses pengambilan keputusan di tingkat dewan direksi lambat. Sementara ada empat anggota direksi yang menilai masalah dengan direktur utama tak bisa diperbaiki lagi.
ADVERTISEMENT
Dewan Komisaris kemudian meminta konfirmasi pada direktur utama dan dijawab oleh Dwi Soetijpto: "tidak ada masalah."
Akhirnya, Dewan Komisaris mengeluarkan pendapat bahwa tidak terjalin kerja sama yang baik antara anggota direksi dan direktur utama. Lalu, direktur utama juga dianggap tidak tegas dalam mengambil posisi dan keputusan. Yang paling krusial adalah: Dewan Komisaris mengusulkan kepada RUPS untuk melakukan penyegaran dewan direksi.
kumparan mencoba meminta konfirmasi terkait surat ini kepada Dewan Komisaris Pertamina, namun belum membuahkan hasil. Sementara Dwi Soetjipto juga belum merespons. Direksi Pertamina yang lain pun demikian.
Berikut Susunan Dewan Direksi Pertamina Saat Ini:
- Plt Direktur Utama: Yenni Andayani
- Direktur Hulu: Syamsu Alam
- Direktur Gas: Yenni Andayani
ADVERTISEMENT
- Direktur Pemasaran: Muchamad Iskandar
- Direktur Keuangan & Strategi Perusahaan: Arief Budiman
- Direktur SDM, Teknologi Informasi & Umum: Dwi Wahyu Daryoto
- Direktur Pengolahan: Toharso
- Direktur Megaproyek Pengolahan & Petrokimia: Rachmad Hardadi
Susunan Dewan Komisaris Pertamina:
- Komisaris Utama: Tanri Abeng
- Wakil Komisaris Utama: Arcandra Tahar
- Komisaris: Edwin Hidayat Abdullah
- Komisaris: Sahala Lumban Gaol
- Komisaris: Suahasil Nazara