Masih Merugi, Angkasa Pura I Tunggak Gaji Karyawan

10 Desember 2021 16:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bandar Udara Internasional Yogyakarta. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bandar Udara Internasional Yogyakarta. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Kondisi keuangan PT Angkasa Pura I (Persero) terpukul semenjak pandemi COVID-19. Bahkan sampai tahun 2022 AP I masih memprediksi kerugian hingga Rp 601 miliar.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, pembayaran gaji karyawan harus tertunda. Direktur Sumber Daya Manusia & Umum Angkasa Pura I M. Arifin Firdaus mengatakan, penundaan pembayaran ini dilakukan pada gaji dan beberapa tunjangan.
"Kekompakan seluruh karyawan AP I dalam menanggulangi pandemi ini ada beberapa hal dalam proses perjalanannya kita memang melakukan penundaan pembayaran beberapa tunjangan yang seharusnya menjadi hak-hak karyawan, termasuk juga penundaan terhadap pembayaran gaji," ujar Arifin dalam konferensi pers virtual, dikutip Jumat (10/12).
Dia menjelaskan, pertimbangan untuk melakukan penundaan pembayaran gaji dan tunjangan karena pemberlakuan WFH pada mayoritas karyawan. Saat itu seiring pemberlakuan PPKM.
"Yang WFO itu betul-betul 25 persen, kapasitas masuk. Sehingga aktivitas yang membutuhkan biaya transport itu menjadi berkurang," kata dia.
ADVERTISEMENT
Dengan alasan itu, kata dia, manajemen sepakat untuk melakukan mekanisme penundaan gaji, bukan pengurangan gaji. Dia memastikan kewajiban akan dipenuhi perusahaan.
"Jadi ibaratnya pegawai itu diminta nabung, kasarnya. Terima kasih dukungan karyawan AP I berkenan melihat kondisi keuangan perusahaan butuh sekali upaya yang optimal, sehingga merelakan beberapa haknya masih kita tunda pembayarannya," tuturnya.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada proses penyelesaian terhadap kewajiban karyawan perusahaan itu," lanjutnya.
Terkait kepastian kapan pembayaran dilakukan, pihak AP I belum merespons saat dihubungi kumparan. Terkait total besaran tunggakan juga belum dijelaskan.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi memproyeksi laba tahun ini masih akan minus. Dengan cakupan 15 bandara, tahun 2021 ini Angkasa Pura I diprediksi merugi Rp 3,24 triliun.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini diperkirakan masih akan berlanjut hingga tahun 2022. Dia memprediksi laba tahun 2022 masih akan minus Rp 601 miliar.
"Diproyeksikan tahun depan memang kita dan masih akan rugi sekitar Rp 601 miliar, tapi ini sudah jauh menurun dibanding dengan tahun 2021, dan positifnya adalah EBITDA-nya bisa positif sekitar Rp 1,5 triliun dengan arus kas operasi yang akan sudah positif sekitar Rp 1,15 triliun," jelasnya.