Masih Startup, VKTR Andalkan Bakrie Autoparts Topang Arus Kas

19 Juni 2023 18:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komisaris Utama VKTR Anindya N. Bakrie (kiri) dan Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono (kanan) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (19/6/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Komisaris Utama VKTR Anindya N. Bakrie (kiri) dan Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono (kanan) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (19/6/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) memastikan walaupun masih termasuk perusahaan rintisan atau startup, perusahaan akan berusaha menyeimbangkan cashflow atau arus kas termasuk dengan melantai di bursa saham.
ADVERTISEMENT
VKTR baru saja melakukan initial public offering (IPO) hari ini. Berdasarkan prospektus, VKTR mematok harga pelaksanaan sebesar Rp 100 per lembar, sehingga perseroan akan mengantongi dana IPO Rp 875 miliar.
Direktur Utama VKTR, Gilarsi W Setijono, menuturkan jika perusahaan rintisan di sektor heavy mobility komersial seperti VKTR bisa mendulang keuntungan, hal tersebut bisa disebut sebagai keajaiban atau miracle.
Di sisi lain, kata Gilarsi, VKTR juga mengandalkan PT Bakrie Autoparts, anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) yang bergerak memproduksi komponen otomotif untuk menopang arus kasnya.
"Sebetulnya posisi kita relatif miracle karena satu hal yang kita syukuri adalah kita punya satu anak perusahaan namanya Bakrie Autoparts yang bisa paling tidak memberikan support cashflow ke kita," ujarnya kepada wartawan di Bursa Efek Indonesia, Senin (19/6).
ADVERTISEMENT
Gilarsi menjelaskan, Bakrie Autoparts sudah untung dengan pendapatan hampir Rp 1 triliun. Dengan demikian, perusahaan ini dinilai bisa menjadi bantalan bagi VKTR yang memiliki beban biaya lebih besar dari pendapatan.
"Itu memberikan bantalan, cushion kepada VKTR karena VKTR memang startup yang masih perlu melakukan banyak hal dan itu bisa saja cost-cost sendiri akan lebih besar dari revenue termasuk capex-nya," jelas dia.
Sementara itu, sebagian penggunaan dana IPO VKTR digunakan untuk membayar utang. Meski begitu dia mengatakan jumlah utang atau liabilitas tersebut berasal dari konsolidasian bukan dari VKTR saja.
"Tapi justru saat ini di luar konsolidasi kita profitable, jadi harusnya soal liability hanya persoalan yang saat ini saja, karena utang itu secara konsolidasian dan tidak hanya VKTR sendiri," ujar Gilarsi.
ADVERTISEMENT
Adapun penggunaan dana yang diperoleh dari Penawaran Umum VKTR dialokasikan sebanyak 40,29 persen untuk belanja modal (capital expenditure/capex), yang akan mendukung pengembangan produk dan fasilitas produksi.
Kemudian, sekitar 11,69 persen akan diberikan kepada perusahaan anak VKTR, yaitu PT Bakrie Autoparts (BA), dalam bentuk penyertaan modal guna meningkatkan daya saing di sektor komponen kendaraan listrik.
Selain itu, sekitar 2,51 persen akan digunakan untuk melunasi utang kepada PT Tambara Tama Mandiri (TTM), dan sekitar 1,40 persen akan digunakan untuk melunasi utang kepada PT Andara Multi Sarana (AMS). Sisanya, sebesar 44,11 persen, akan dialokasikan untuk modal kerja dan operasional.