news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Masker dan Hand Sanitizer Mahal Masih Ditemui di Tokopedia

25 Maret 2020 18:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan E-commerce anggota idEA, Tokopedia. Foto: Jofie Yordan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan E-commerce anggota idEA, Tokopedia. Foto: Jofie Yordan/kumparan
ADVERTISEMENT
Masker dan hand sanitizer menjadi barang buruan masyarakat sejak virus corona yang sudah jadi pandemi global. Permintaan yang terus melejit ini tidak sebanding dengan ketersedian barang di toko offline seperti mall, minimarket ataupun apotek.
ADVERTISEMENT
Tak habis akal, masyarakat mulai menyerbu toko online, termasuk para pelapak di e-commerce. Keadaan itu menyebabkan harga masker dan hand sanitizer seketika melambung.
Menyikapi persoalan tersebut, salah satu startup unicorn, Tokopedia, menyatakan telah mengambil langkah tegas terhadap ribuan toko online yang berjualan di ekosistem Tokopedia dan dinilai telah melanggar. Diketahui, Senin (23/3) lalu, Tokopedia pun mengklaim bakal menutup permanen lapak pedagang yang mark up harga.
kumparan pun mencoba menelusuri ketersediaan masker dan hand sanitizer di Tokopedia. Sayangnya, masih banyak pedagang online yang menjajakan hand sanitizer dengan harga tak wajar. kumparan menemukan ada pedagang menjual hand sanitizer merk Antis ukuran 50 ml seharga Rp 49.000. Padahal dalam kondisi normal, produk tersebut hanya berkisar Rp 11-12 ribu per pcs.
ADVERTISEMENT
Ada juga pedagang yang menjajakan hand sanitizer merk Nuvo ukuran 50 ml dengan harga Rp 50.000 per pcs. Sedangkan untuk produk masker, kumparan tak menemukan banyak pedagang yang menjual masker medis. Pelapak lebih banyak menjual masker kain ataupun masker buatan sendiri yang menyerupai masker medis.
Ilustrasi Hand Sanitizer Foto: Dok. Shutterstock
Namun ada juga pedagang yang masih menjual masker merk Skrineer kemasan sachet. Satu sachet masker isi 5 pcs dijual seharga Rp 65.000. Nampaknya, Tokopedia belum menutup secara keseluruhan akun-akun pedagang yang terbukti mark up harga.
Sebelumnya, pada Senin lalu, VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak mengatakan, pihaknya telah menutup permanen ribuan toko tersebut. Termasuk melarang penayangan puluhan ribu produk yang juga terbukti melanggar.
ADVERTISEMENT
"Menanggapi harga tidak wajar atas produk kesehatan maupun kebutuhan pokok lain sebagai dampak dari COVID-19, Tokopedia telah menutup permanen ribuan toko online dan melarang tayang puluhan ribu produk yang terbukti melanggar," jelas Nuraini melalui keterangan tertulis, Senin (23/3).
Tokopedia juga memotong 100 persen biaya layanan untuk penjual kategori produk kesehatan. Tujuannya, demi memastikan ketersediaan produk di situs mereka.
"Tokopedia juga memotong biaya layanan 100 persen untuk penjual di kategori produk kesehatan dan kebutuhan pokok lain. Selain lewat edukasi, langkah ini dinilai dapat mendorong penjual selalu memastikan ketersediaan produk, juga menjaga harga tetap stabil," pungkasnya.