Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Masuk Jenis Koin Stabil, Kenapa Harga Kripto Terra LUNA Rontok?
13 Mei 2022 11:32 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Harga aset kripto Terra LUNA terus mengalami penurunan. Uang digital asal Korea Selatan ini anjlok 99,47 persen dalam 24 jam.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari coinmarketcap.com, harga Terra LUNA pada Jumat (13/5) pukul 07:20 WIB berada di Rp 41,3. Padahal, pada 5 April 2022, pernah menyentuh level tertinggi Rp 1,6 juta per koin.
Rontoknya harga harga aset kripto Terra LUNA langsung jadi sorotan. Sebab beredar kabar sudah ada 8 orang bunuh diri karena asetnya amblas. Meskipun informasi tersebut sudah dibantah sejumlah media online karena hoaks.
Ambrolnya harga Terra LUNA mengagetkan banyak pihak dalam beberapa hari terakhir. Sebab, di awal kemunculannya pada 2018, mata uang digital buatan Do Kwon dari Korea Selatan ini menggunakan jaringan stablecoin yang dirancang agar sistem pembayaran dan nilainya stabil.
Hal itu yang diklaim membedakan Terra LUNA dari aset kripto lain. Jenis aset kripto yang masuk stablecoin adalah diikat dengan mata uang fisik seperti dollar AS (UST) dan Euro (EUT).
ADVERTISEMENT
Dilansir dari geeksultd.com, Jumat (13/5), sejumlah pakar Cointelegraph yaitu Sam Bourgi, Jordan Finneseth, Marcel Pechman, dan Benton Yuan merilis tentang ‘The Market Report’ untuk membicarakan rontoknya harga Terra LUNA.
Bourgi menguraikan dasar teori dari stablecoin algoritmik dan mengapa koin jenis ini sebenarnya berbahaya. Dalam penjelasannya, dia menyinggung betapa senangnya orang ketika Do Kwon melalui Luna Foundation Guard membeli banyak Bitcoin (BTC) lalu menjualnya. Padahal, itu merupakan sebuah tanda bahaya bahwa aset kripto Terra akan a njlok .
"Stablecoin dirancang untuk mempertahankan stabilitas pembayaran yang menggunakan uang kripto pada mata uang tertentu, biasanya dolar AS. Tetapi stabilitasnya 'fiksi' karena 'cadangan' untuk stablecoin ini hampir selalu merupakan mata uang non-AS," kata Bourgi.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Finneseth menjelaskan bagaimana anjloknya harga Terra LUNA langsung mempengaruhi psikologi pasar dan akan membuat investor yang sudah mengoleksi uang digital ini menderita kerugian berbulan-bulan ke depan hingga harga naik lagi.
Sedangkan Yuan menyoroti beberapa kemungkinan spekulasi tentang siapa yang mungkin mengatur dump (pembelian) Bitcoin yang memicu ketakutan di seluruh ekosistem Terra.
Anjloknya harga Terra LUNA juga disoroti oleh Menteri Keuangan AS Janet Yellen. Dalam senat perbankan di AS, dia menyebut TerraUSD dan jenis koin stabil lainnya sebenarnya sangat tidak stabil alias memiliki volatilitas tinggi.
Terra LUNA Anjlok Karena Tekanan Jual
Terus merosotnya harga Terra LUNA juga masih ramai dibicarakan di Twitter. Salah satunya akun @Route2FI yang menyebut dirinya sebagai investor atau penulis di DeFi dan web3 menyoroti turunnya harga Terra LUNA.
ADVERTISEMENT
Dia menyebut Luna Foundation Guard (LFG) masuk dan menjual BTC untuk membeli UST untuk mencoba memulihkan harga Terra LUNA. “Tapi harga $BTC turun karena tekanan jual yang tinggi. Meningkatkan kepanikan karena $UST juga semakin tergerus,” tulis akun @Route2FI.
Menurutnya, saat ini semua orang sedang menunggu rencana penyelamatan. Orang-orang membicarakan siapa yang benar-benar ingin melakukan bailout terhadap Terra LUNA.
Dalam kondisi saat ini, @Route2FI tidak menyarankan sama sekali untuk membeli Terra LUNA. Sebab, risikonya sangat tinggi.
“Saya pikir pelajaran terbesar yang dapat kita ambil dari 72 jam terakhir adalah bahwa tidak ada koin yang terlalu kuat untuk tidak gagal dalam satu ekosistem,” tuturnya.