Masyarakat Bisa Akses INA Digital September 2024, Sekarang Masih Uji Coba di ASN

27 Mei 2024 12:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Abdullah Azwar Anas dalam Rapat Koordinasi Persiapan Pengadaan ASN Tahun 2024, Kamis (14/3/2024). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Abdullah Azwar Anas dalam Rapat Koordinasi Persiapan Pengadaan ASN Tahun 2024, Kamis (14/3/2024). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi telah meluncurkan GovTech Indonesia yang diberi nama INA Digital. Ini akan menjadi super app yang akan melayani berbagai layanan birokrasi yang selama ini dilakukan lewat aplikasi milik masing-masing kementerian.
ADVERTISEMENT
MenPANRB Azwar Anas mengatakan, INA Digital direncanakan bisa digunakan seluruh masyarakat pada September mendatang.
"Nanti mulai SSO (Single Sign-on), penggunaan INA Pass dan seterusnya ini rencana September. Dan sekarang sedang trial dari seluruh sistem aplikasi yang dibangun di kementerian masing-masing," kata Azwar di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (27/5).
Saat ini, pihaknya sedang melakukan percobaan terhadap sistem di INA Digital. Setidaknya ada 8.000 ASN yang sedang melakukan uji coba terhadap aplikasi tersebut.
Azwar pun mengakui masih ada kendala yang dihadapi menuju penerapan INA Digital secara nasional pada September nanti.
"Kerelaan kementerian/lembaga untuk melepas. Nah, karena jadi kurang dan karena kita pangkas. Pelayanan kepegawaian saja kami pangkas dari 14 tahap menjadi 2 tahap," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Jika nanti INA Digital sudah bisa digunakan, masyarakat hanya perlu mengakses satu aplikasi untuk berbagai kebutuhan birokrasi. Sehingga, diharapkan setiap kementerian melakukan interoperabilitas agar setiap layanan berkesinambungan di satu aplikasi tersebut.
"Karena kemarin ditemukan yang tidak sambung tidak hanya antar kementerian, tapi dalam kementerian antar dirjen, antar direktur sebagian aplikasi tidak sambung. Nah, sekarang prioritas di 9 layanan tadi termasuk di kependudukan, kesehatan, pendidikan dan secara bertahap setelah ini selesai mengembang ke yang lain untuk kementerian yang siap. Misalkan Kementerian ATR menyampaikan sertifikat tanah sudah siap nanti masuk. Tapi priortiasnya sekarang 9 tadi," jelasnya.
Azwar juga mengatakan, kehadiran INA Digital akan menghemat anggaran. Meski, Azwar belum bisa menyebut berapa anggaran yang dapat dihemat.
ADVERTISEMENT
"Tentu penghematan akan amat besar tapi masih dihitung. Tapi yang paling penting rakyat ke depan lebih cepat mudah dan murah dan transparan ke depan," pungkasnya.