Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Masyarakat Masih Menahan Belanja, Dana Pihak Ketiga BTN Tembus Rp 289 T
15 Juni 2021 16:53 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN mencatat dana pihak ketiga (DPK) perseroan mencapai Rp 289,46 triliun per April 2021. Angka ini naik 41,07 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) Rp 205,18 triliun.
ADVERTISEMENT
“Kontribusi dana murah dari perolehan DPK tersebut mencapai 40 persen. Karena memang kami fokus mengincar dana murah sejak tahun lalu,” ujar Direktur Distribution & Ritel Funding BTN, Jasmin kepada kumparan, Selasa (15/6).
Menurut Jasmin, kenaikan DPK didorong oleh masih banyaknya masyarakat yang masih menahan belanja. Kondisi ini dimanfaatkan perbankan untuk mengincar dana murah para nasabah perorangan.
Tak hanya itu, DPK yang tumbuh tinggi itu juga merupakan upaya perseroan untuk melakukan transformasi model operasional di kantor cabang, yang lebih fokus untuk menjual produk dana murah dan kredit konsumer. Selain itu, Bank BTN juga mengincar menjadi bank operasional nasabah institusi atau kelembagaan untuk meningkatkan dana murah.
Hingga akhir tahun ini, BTN menargetkan dapat menghimpun DPK Rp 295 triliun. Selain mengandalkan produk dana murah atau current account saving account (CASA) dan kredit konsumer, perseroan juga mengembangkan agen branchless banking untuk meningkatkan layanan nasabah yang tidak terjangkau kantor cabang.
ADVERTISEMENT
“Meningkatkan penjualan melalui program BTN Solusi seperti bundling produk payroll dan produk lending. Juga menjadi bank operasional nasabah institusi atau kelembagaan untuk meningkatkan dana murah,” tambahnya.
BTN Solusi merupakan program bundling payroll dan kredit. Program ini memberikan solusi bagi instansi atau lembaga untuk mengelola tabungan gaji dari karyawannya, sekaligus memberikan beragam manfaat yang dapat mendukung kebutuhan finansial bagi instansi dan karyawan.
Jasmin menjelaskan setidaknya ada empat segmen utama yang disasar BTN Solusi yaitu kementerian, perusahaan pelat merah, swasta, dan kawasan industri. “Program BTN Solusi akan menjadi andalan perseroan dalam meraih dana murah yang saat ini makin kompetitif diperebutkan perbankan,” katanya.
Adapun berdasarkan data Bank Indonesia, DPK industri perbankan hingga April 2021 tembus Rp 6.558 triliun atau meningkat 11,5 persen dari periode yang sama tahun lalu. Padahal pada Maret 2021, DPK perbankan hanya tumbuh 9,5 persen (yoy) atau Rp 6,549,3 triliun.
ADVERTISEMENT
Bila dirinci berdasarkan komponen pembentuknya, giro mengalami kenaikan 19,5 persen (yoy) menjadi Rp 1.664,5 triliun. Lalu tabungan tumbuh 12,8 persen (yoy) menjadi Rp 2.197,7 triliun. Sedangkan deposito tumbuh 6,1 persen (yoy) menjadi Rp 2.695,8 triliun.
Giro milik perorangan melonjak 56 persen (yoy) menjadi Rp 241,7 triliun. Sedangkan giro korporasi tumbuh 17,8 persen (yoy) menjadi Rp 1.193,7 triliun pada April 2021.