Masyarakat Rela Antre Demi iPhone 14, Daya Beli Aman di Tengah Ancaman Resesi?

6 November 2022 14:15 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mike Rini Sutikno. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mike Rini Sutikno. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di tengah ancaman resesi global, masyarakat masih rela antre untuk mendapatkan iPhone 14 yang resmi dijual di Indonesia pada Jumat (4/11). Padahal, harga generasi terbaru iPhone tersebut dibanderol termurah iPhone 14 128 GB Rp 15.999.000 dan termahal iPhone 14 Pro Max 1 TB Rp 32.999.000.
ADVERTISEMENT
Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi, Mike Rini Sutikno, mengatakan orang yang rela antre demi mendapatkan iPhone 14 tentu sudah punya pertimbangan sendiri. Ia menyebut mereka adalah kaum yang kebal dari resesi.
"Daya beli mereka itu kuat karena mereka memang memiliki penghasilan yang jauh lebih besar daripada pengeluaran atau gaya hidup," kata Mike Rini kepada kumparan, Minggu (6/11).
Antrean pemesan iPhone 14 Series di iBox Central Park. Jakarta. Foto: Dok. Erajaya
Tak hanya itu, Mike Rini merasa kaum kebal resesi ini juga dinilai memiliki gurita bisnis hingga memiliki passive income yang tinggi, seperti musisi, YouTuber, hingga selebgram. Sementara itu, kelompok yang bakal terdampak resesi adalah terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan memiliki pemasukan lebih rendah apabila dibandingkan dengan pengeluaran.
"Itu karena living cost-nya juga naik akibat barang dan jasanya juga naik terutama sembako. Orang yang rela antre IPhone 14 itu pasti punya pertimbangan atau ada pendorongnya adalah dari fungsionalitas atau teknologinya itu sendiri yang diincar," ujar Mike Rini.
ADVERTISEMENT
Nah, bagi kalian yang daya belinya rendah, Mike Rini juga memberikan tips agar tidak konsumtif di tengah ancaman resesi sebagai berikut:

1. Buat Anggaran Keuangan

Tips pertama yang harus kalian lakukan untuk bisa menghindari kebiasaan konsumtif adalah dengan menyusun anggaran keuangan. Tetapkan anggaran keuangan sesuai dengan skala prioritas dan tujuan hidup yang kamu miliki.
"Jadi kita selalu buat prioritas ya buat prioritas uang kita ini digunakan untuk tujuan hidup kita yang prioritas. Nggak cuma belanja dapur, bayar tagihan, bisa juga menyekolahkan anak keluar negeri atau membeli rumah," jelas Mike Rini.

2. Jangan Lupa Catat Pengeluaran

Di zaman serba digital, kalian akan lebih mudah untuk mencatat pengeluaran sehari-sehari. Sebab, banyak sekali aplikasi tracking pengeluaran yang disediakan baik di App Store maupun Play Store.
ADVERTISEMENT
Melalui aplikasi tersebut, kalian dapat melihat rekam jejak pemakaian uang bulanan. Dari situ, kalian dapat mempertimbangkan untuk mengurangi pengeluaran-pengeluaran yang dianggap tidak terlalu penting.

3. Jangan Sering Cek Aplikasi Belanja Online

Mike Rini mengakui kebiasaan memeriksa aplikasi belanja online dapat membuat keinginan belanja bertambah. Sehingga belanja konsumtif bisa ikut meningkat.
"Resep dari saya, kurangi atau perhatikan dulu deh hal-hal yang membuat kamu konsumtif itu apa sih? Misalnya browsing e-commerce, terus ngecek kapan ada flash sell," kata Mike Rini.
"Ganti dong kegiatannya dengan yang lebih produktif yang tidak membuat kamu terpacu untuk belanja," tambahnya.