Transaksi di Bursa Cryptocurrency Indodax Capai Rp 100 M per Hari

14 Maret 2018 14:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bitcoin dan Ethereum (Foto: Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bitcoin dan Ethereum (Foto: Flickr)
ADVERTISEMENT
Marketplace blockchain atau mata uang digital Indodax (dulunya bitcoin.co.id) menargetkan nilai transaksinya bisa meningkat hingga dua kali lipat pada tahun ini. Indodax mengklaim saat ini transaksi perdagangan di situsnya mencapai Rp 100 miliar per hari
ADVERTISEMENT
“Kenaikan sampai saat ini cukup signifikan yakni rata-rata Rp 100 miliar per hari. Kami targetkan untuk tahun ini rata-rata bisa meningkat dua kali lipat,” kata CEO Indodax, Oscar Darmawan di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (14/3).
Oscar mengatakan, target tersebut didasarkan pada potensi market Indonesia yang besar dan terus tumbuh secara signifikan. Saat ini, kata dia, ada sekitar 3.000 user yang mendaftar digital asset setiap harinya.
“Sekarang sudah ada 1,1 juta anggota yang terdaftar dan kebanyakan adalah orang Indonesia. Sampai akhir 2018 kami targetkan jumlah user meningkat menjadi 1,5 juta,” ujarnya.
CEO INDODAX, Oscar Darmawan dan Edita Purnamasari (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
CEO INDODAX, Oscar Darmawan dan Edita Purnamasari (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Menurut dia, kenaikan tersebut juga didorong oleh tren internasional yang positif terhadap bitcoin. Sehingga menimbulkan permintaan yang cukup besar.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan grafik, pembelian mata uang digital paling tinggi adalah Bitcoin. Di posisi kedua ditempati Ethereum dan diikuti oleh Ripple.
“Itu mengapa kami ganti nama, karena ada potensi selain bitcoin, yakni blockchain lain seperti ethereum yang meningkat signifikan dan ripple yang mulai diminati,” jelasnya.
Meskipun saat ini nilai Bitcoin terus fluktuatif dan cenderung menurun dalam beberapa waktu terakhir, Oscar mengaku masih optimistis Bitcoin terus berkembang.
“Harga bitcoin hari ini Rp 129 juta, memang menurun dibandingkan tahun lalu. Tapi kami harus melihat secara global, ini masih sangat positif. Jangan lihat nilai tertinggi, tapi kita harus lihat pergerakkan jangka panjang,” ujarnya.