Matahari (LPPF) Catat Pendapatan Bersih Rp 1,4 T di Kuartal I 2023

19 April 2023 11:37 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kolaborasi Atome Indonesia dengan Matahari Department Store. Foto: Atome Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Kolaborasi Atome Indonesia dengan Matahari Department Store. Foto: Atome Indonesia
ADVERTISEMENT
Emiten PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mencatatkan pendapatan bersih Rp 1,44 triliun di kuartal I 2023, naik 12,1 persen dibandingkan kuartal I 2022(yoy).
ADVERTISEMENT
Perusahaan membukukan penjualan kotor senilai Rp 2,7 triliun, atau tumbuh 14,2 persen pada periode tersebut. Sementara EBITDA tercatat sebesar Rp 234 miliar, mencerminkan normalisasi biaya sewa dan dampak penyesuaian upah minimum.
CEO Matahari, Terry O'Connor, mengatakan Matahari berkomitmen meningkatkan pengembalian bagi pemegang saham. Dia mengumumkan Matahari membuka 7 gerai baru sebelum Lebaran 2023.
"Kami senang melihat kemajuan kami dalam inisiatif omni-channel dan perkembangan jumlah anggota aktif program loyalitas yang membuka kesempatan lebih luas bagi komunikasi yang tersegmentasi dengan baik. Dengan kemajuan ini, kami yakin pada prospek jangka panjang kami yang positif," ujarnya melalui keterangan resmi, Rabu (19/4).
Sejak awal tahun 2023, perusahaan berhasil membuka 7 gerai baru hingga menjelang Lebaran 2023, yakni di Bekasi, Cikarang, dua gerai di Semarang, Sleman, Balikpapan, dan Bali.
Peluncuran rebranding dan identitas baru Matahari Department Store di Main Atrium Mall Taman Anggrek, Sabtu (08/10/2022). Foto: Matahari
Terry menuturkan, Matahari berencana akan membuka 12-15 gerai baru di tahun 2023. Gerai-gerai baru ini juga akan mendukung pencapaian Lebaran 2023 dalam portofolio perusahaan yang semakin berkembang, yang terdiri dari 155 gerai hingga hari ini.
ADVERTISEMENT
Adapun pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Matahari pada 29 Maret 2023 menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 525 per saham dari laba bersih 2022. RUPST juga menyetujui kelanjutan program pembelian kembali (buyback) saham hingga 28 September 2024.
Tahun lalu, laba bersih perusahaan mencapai Rp 1,4 triliun atau naik 51,5 persen (yoy). Hal tersebut terdongkrak efek inflasi pada perdagangan Oktober dan November diimbangi oleh penjualan pada Natal yang kuat, menghasilkan pertumbuhan penjualan secara keseluruhan sebesar 5,2 persen untuk kuartal tersebut.