Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Mau Bermitra dengan Buwas Jualan Kopi Jendral? Siapkan Rp 2 Juta
8 Mei 2018 21:18 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Perum Bulog , Komjen (Purn) Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas, meluncurkan produk Kopi Jendral yang terdiri dari dua varian, yakni Kopi Robusta dari Temanggung dan Kopi Arabika Gayo dari Aceh.
ADVERTISEMENT
Untuk memperluas pemasaran, Buwas membuka kesempatan bagi masyarakat umum yang tertarik untuk membuka Pojok Ngopi Jendral, atau kedai kopi yang menjajakkan Kopi Jendral, hanya dengan merogoh kocek Rp 2 juta.
“Masyarakat hanya perlu mengeluarkan Rp 2 juta untuk franchise, nanti akan mendapatkan 50 paket kopi yang siap untuk dijual,” ujarnya di Trafique Coffee, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (8/5).
Dia menyampaikan untuk menikmati Kopi Jendral, masyarakat hanya perlu membayar Rp 2 ribu hingga Rp 15 ribu per cangkir, tergantung kualitas kopi yang diseduh. Buwas ingin masyarakat menghargai kualitas kopi yang dihasilkan petani.
“Tergantung kualitas kopi yang diminum. Kami ingin mengajari masyarakat, ternyata kopi itu tidak sederhana. Kenapa harganya berbeda, itu karena kualitasnya berbeda,” paparnya.
ADVERTISEMENT
Buwas menambahkan, pada tahun ini, produk Kopi Jendral akan dipasarkan di seluruh provinsi di Indonesia. Pun seiring berjalannya waktu, dia menyebut, varian kopi dalam produk Kopi Jendral akan terus bertambah.
Adapun ide hadirnya produk Kopi Jendral itu muncul saat Buwas berkunjung ke dataran tinggi Gayo, Aceh pada bulan Februari 2018. Saat ini, Buwas menemukan banyak lahan di dataran tinggi Gayo ditanami tanaman ganja.
“Ketika itu saya meminta lahan itu ditanami tanaman kopi, tapi mereka ragu dengan pasar untuk menjual hasil kopinya,” katanya.
Setelah mendengarkan keluhan tersebut, Buwas kemudian berjanji untuk membeli produksi kopi para petani. Sesudah melepas jabatan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), dia pun merealisasikan janjinya untuk menyerap kopi petani itu.
ADVERTISEMENT
“Jadi Kopi Jendral itu sesungguhnya bertujuan membantu para petani, mengembangkan usaha kopi di Indonesia, dan meningkatkan kesejahteraan petani kopi di Indonesia,” tutupnya.