Mau Jadi Pedagang Kripto? Siapkan Modal Minimal Rp 80 Miliar

10 Maret 2022 18:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bitcoin. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bitcoin. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
ADVERTISEMENT
Industri kripto kini tengah menjamur di Indonesia. Masyarakat awam mulai banyak yang mengenal setelah sejumlah artis meramaikannya.
ADVERTISEMENT
Salah satu artis yang terjun menjadi pedagang kripto baru-baru ini adalah Anang Hermansyah. Produknya bernama ASIX yang kini tengah ada pembicaraan dengan bos MNC Group, Hary Tanoesoedibjo.
Namun, merintis industri ini ternyata tak cukup modal kecil. Setidaknya dibutuhkan minimal Rp 80 miliar untuk menjadi pedagang aset kripto.
CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan terdapat regulasi yang mengatur tentang pedagang aset kripto di Indonesia. Salah satu aturan tersebut adalah syarat finansial yang harus dipenuhi oleh pedagang aset kripto.
“Untuk pedagang kripto aset untuk modal ditetapkan sebesar Rp 80 miliar, untuk bursa berjangka Rp 1 triliun, untuk kliring Rp 500 miliar, untuk depositorinya Rp 250 miliar,” kata Oscar dalam talkshow yang digelar Kementerian Perdagangan, Kamis (10/3).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, aturan tersebut dibuat dengan standar tinggi agar pelanggan terlindungi. Karenanya, dia mengingatkan kepada masyarakat agar berhati-hati saat melakukan transaksi aset kripto.
Oscar juga mengimbau kepada masyarakat yang ingin terjun ke industri ini agar berhati-hati. Minimal, masyarakat melakukan transaksi pada aset kripto yang memang sudah terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan sebagai regulator.
“Kita harus tahu jenis kripto aset di dunia ini ada 10 ribu jenis. Dari 10 juta jenis itu kemudian Bappebti merilis 229 yang terdaftar. Itu daftar yang dirasa sudah sesuai dan biak untuk diperdagangkan. Itu salah satu mitigasi yang bisa dilakukan,” jelasnya.
CEO INDODAX, Oscar Darmawan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Oscar menyarankan, bagi masyarakat awam yang baru mulai bisa memilih aset kripto yang masuk dalam daftar lima besar di pasar kripto. Menurutnya itu lebih aman karena risikonya lebih kecil.
ADVERTISEMENT
“Aman di sini bukan berarti harganya selalu naik, namun secara milestone perkembangannya mereka punya development yang cukup jelas,” ujar Oscar.
Sementara itu, Chairman of Indonesia Blockchain Association Asih Karnengsih mengatakan perkembangan aset kripto dari tahun ke tahun semakin masif. Dari data yang ia kutip, mengatakan bahwa penggunaan aset kripto di dunia sudah mencapai 4 persen dari populasi dunia, atau sekitar 300 juta jiwa.
“Dari data-data yang dikumpulkan, dalam 10 tahun kemungkinan dapat mencapai 90 persen populasi yang ada,” kata Asih.
Untuk di Indonesia, data Bappebti menyebut bahwa sampai Februari 2022 terdapat 12,4 juta pelanggan terdaftar di perdagangan aset kripto dengan nilai transaksi mencapai Rp 83,3 triliun.
Hary Tanoesoedibjo menggelar pertemuan dengan Anang Hermansyah untuk membahas kripto ASIX. Foto: Twitter/@hary_tanoe
Sementara sepanjang tahun 2021 lalu nila transaksi aset kripto di Indonesia mencapai Rp 859,4 triliun. Dan ditargetkan pada akhir tahun 2024 nanti pelanggan aset kripto mencapai 50 juta penduduk.
ADVERTISEMENT