Mau Resign? Siapkan Dulu Dana Darurat

30 September 2019 9:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi dana darurat. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dana darurat. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Rasa jenuh, bosan, mulai tidak nyaman dengan tugas yang dilakukan sampai kurang cocok dengan atasan bisa melatarbelakangi seorang karyawan berpikir untuk resign atau berhenti bekerja. Sebab, karyawan yang merasa tidak nyaman bisa jadi setiap harinya kerjanya kurang maksimal atau terkesan malas-malasan.
ADVERTISEMENT
Nah, sebelum memutuskan resign tentu ada langkah yang harus kalian siapkan khususnya dari segi keuangan. Sehingga kalian tidak salah langkah dalam mengambil keputusan resign karena persiapan sudah matang.
Salah satu langkah yang harus disiapkan menurut Perencana keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE), Andy Nugroho, adalah adanya dana emergency atau dana darurat.
“Saya selalu menekankan pada semua orang agar kita memiliki yang namanya dana emergency atau cadangan. Dana emergency ini terpisah dari tabungan kita, yang sebaiknya secara rutin dan berkala kita sisihkan idealnya 10 persen dari penghasilan kita,” kata Andy saat dihubungi kumparan, Senin (30/9).
Andy mengatakan, dana darurat itu bisa digunakan untuk berbagai hal yang sudah direncanakan seperti berbisnis. Dana darurat tersebut harus dihitung matang-matang untuk dijadikan modal dalam memulai pekerjaan baru.
ADVERTISEMENT
“Bagi mereka yang ingin resign dari pekerjaan untuk memulai bisnis sendiri, dana darurat ini akan sangat bermanfaat sebelum bisnisnya memberikan hasil yang benar-benar telah bisa menutupi kebutuhannya,” ujar Andy.
Resign Enggak, Ya? Foto: kumparan
Sementara itu, bagi karyawan yang ingin resign dan tetap bekerja sebagai pekerja di korporasi lainnya, Andy menyarankan lebih baik pastikan sudah ada perusahaan yang menerima. Namun, apabila ketidaknyamanan bekerja di perusahaan saat ini tidak juga menemukan solusi, Andy tidak mempermasalahkannya kalau resign sebelum ada pekerjaan baru.
“Kalaupun sudah terlanjur (resign), ya dana darurat tersebut sebagai backup-nya,” terang Andy.
Andy tidak menampik kalau ada karyawan yang resign tapi belum ada persiapan dana darurat. Untuk mengatasi hal itu, Andy menjelaskan langkah yang harus diambil adalah dengan menurunkan gaya hidup khususnya sampai mendapatkan pekerjaan di tempat yang baru.
ADVERTISEMENT
“Hal-hal yang bisa dihemat seperti makan, entertainment, traveling, sampai kuota internet harus diirit. Sementara hal-hal yang tetap harus diprioritaskan adalah membayar berbagai kewajiban seperti bayar kos atau kontrakan atau cicilan rumah, berbagai tagihan listrik atau air, cicilan kredit, uang sekolah anak, dan lain-lain,” terang Andy.
Nah, sekarang sudah tahu kan apa yang harus dilakukan kalau memang sudah berpikir untuk resign?