Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Maybank Indonesia Cetak Laba Rp 2,04 Triliun di 2022, Turun 7,4 Persen
18 Februari 2023 18:54 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
PT Bank Maybank Indonesia mencatatkan laba sebelum pajak sebesar Rp 2,04 triliun, turun 7,4 persen dari laba tahun sebelumnya sebesar Rp 2,20 triliun. Penurunan itu disebabkan penurunan loan yields akibat persaingan ketat di industri, serta penurunan pendapatan dari Global Markets (GM), Bancassurance, dan Wealth Management.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Maybank Indonesia mencatat biaya dana (cost of funds) membaik dan membukukan provisi yang lebih rendah, seiring dengan membaiknya kualitas kredit.
Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria, mengatakan Maybank Indonesia telah membukukan pertumbuhan positif pada kredit konsolidasian di tengah situasi pasar yang kembali pulih di sepanjang tahun, meskipun masih terimbas oleh volatilitas pasar global.
“Sepanjang tahun 2022, kami berhasil membukukan pertumbuhan kredit pada segmen kunci dan di saat yang bersamaan, memperkuat fundamental bank untuk meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan, khususnya melalui segmen UKM yang merupakan kekuatan inti dan tulang punggung perekonomian," kata Taswin melalui keterangan tertulis, Sabtu (18/2).
Taswin memastikan pihaknya akan melanjutkan upaya transformasi untuk mengakselerasi kapabilitas digital UMKM dan memperluas jangkauan layanan bank dengan memanfaatkan ekosistem digital.
ADVERTISEMENT
"Di lain sisi, kami akan terus memperkuat produktivitas organisasi untuk meningkatkan ketangguhan, baik dari segi operasional maupun bisnis dalam meraih peluang pertumbuhan ke depan,” ujar Taswin.
Maybank Indonesia mencatat Net Interest Margin (NIM) meningkat sebesar 36 bps menjadi 5,1 persen pada Desember 2022, didukung oleh biaya dana yang lebih rendah dan saldo CASA yang lebih tinggi, serta pertumbuhan pembiayaan otomotif (auto-loan) dengan margin yang lebih tinggi.
Sementara itu, pendapatan fee (fee-based income) turun 15,8 persen disebabkan oleh pendapatan fee global market yang turun 62,7 persen (yoy) akibat kenaikan suku bunga global dan volatilitas pasar. Sedangkan, pendapatan dari layanan valas ritel mengalami perbaikan yang berasal dari kantor-kantor cabang di sebagian besar wilayah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kredit Tumbuh
Total kredit Maybank Indonesia tumbuh 5,9 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp 107,82 triliun, didukung oleh peningkatan pembiayaan pada segmen korporasi dan ritel. Kredit segmen korporasi, global banking, tumbuh 7,1 persen menjadi Rp 40,65 triliun (yoy). Total kredit Community Financial Services (CFS) Ritel dan Non-Ritel tumbuh 5,2 persen menjadi Rp 67,17 triliun.
Taswin mengatakan seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat, kredit segmen CFS ritel secara signifikan tumbuh 13,6 persen menjadi Rp 38,99 triliun, didukung pertumbuhan pembiayaan otomotif sebesar 22,6 persen (yoy), bisnis kartu kredit dan KTA sebesar 14,7 persen (yoy), dan KPR sebesar 4,6 persen (yoy). Sementara total kredit segmen CFS Non-ritel turun 4,5 persen (yoy).
Taswin melanjutkan, Maybank Indonesia juga mencatat Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) turun 17,8 persen, Rasio Non Performing Loan (NPL) konsolidasian tercatat membaik menjadi 3,5 persen (gross) dan 2,3 persen (net) pada Desember 2022. Saldo NPL tercatat turun 1,5 persen (yoy) dan rasio Loan at Risk (LAR) (Bank only) membaik menjadi 12,7 persen pada Desember 2022 dari 18,0 persen di tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Dari segi likuiditas, Maybank membukukan CASA sebesar Rp 54,35 triliun didukung oleh kenaikan pada rekening giro sebesar 0,2 persen menjadi Rp 32,43 triliun dan rekening tabungan sebesar Rp 21,91 triliun.
Perusahaan juga mampu mengurangi simpanan berbiaya tinggi yaitu deposito berjangka yang turun 15,3 persen menjadi Rp 51,36 triliun. Hal ini menjadikan total simpanan nasabah tercatat turun 8,0 persen (yoy).
Rasio kredit terhadap simpanan atau Loan to Deposit (LDR Bank only) tercatat pada level yang sehat yaitu 86,9 persen pada Desember 2022 dari 76,3 persen pada Desember 2021, dan rasio Kewajiban Pemenuhan Kecukupan Likuiditas atau Liquidity Coverage Ratio (LCR Bank only) sebesar 168,5 persen pada Desember 2022, berada di atas tingkat minimum yang diwajibkan regulator.
ADVERTISEMENT
Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) perusahaan juga tetap kuat sebesar 26,7 persen pada Desember 2022, dengan total modal sebesar Rp 28,86 triliun pada akhir Desember 2022.