Mayora Rilis Laporan Keuangan: Laba Bersih Rp 653,22 M di Semester I 2022

29 Juli 2022 13:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hartanto Gunawan saat konferensi pers tentang Mayora sukses menembus pasar ekspor ke Rusia di Gedung Mayora Group, Jakarta, Rabu (6/2/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Hartanto Gunawan saat konferensi pers tentang Mayora sukses menembus pasar ekspor ke Rusia di Gedung Mayora Group, Jakarta, Rabu (6/2/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perusahaan Mayora Group PT Mayora Indah Tbk (MYOR) melaporkan keuangan perusahaan dengan membukukan laba bersih sebesar Rp 653,22 miliar di semester 1 2022. Laba perusahaan tersebut turun 29 persen dibanding semester 1 2021 yakni Rp 930,56 miliar.
ADVERTISEMENT
Adapun penurunan laba ini lantaran beban pokok penjualan Mayora pada paruh pertama tahun ini melonjak 19,14 persen menjadi Rp 11,39 triliun. Kenaikan beban pokok ini ditopang oleh beban pokok produksi sebesar Rp 11,54 triliun dan bahan baku dan pembungkus sebesar Rp 9,4 triliun.
Sementara itu, penjualan bersih Mayora yang tercatat sebesar Rp 14,37 triliun di semester 1 2022. Penjualan ini melesat 9,28 persen dari semester 1 2021 dengan raihan Rp 13,15 triliun.
Mengutip laporan keuangan, sektor domestik sebesar Rp 8,55 triliun dan sektor offshare sebesar Rp 5,83 triliun berkontribusi pada penjualan Mayora Indah. Berdasarkan geografis, penjualan produk di Asia mencapai Rp 5,52 triliun.
"Grup beroperasi di empat wilayah geografis utama, yaitu usaha pengolahan makanan, pengolahan kopi bubuk dan biji coklat di Jabodetabek, sewa di Surabaya dan Medan, jasa keuangan di Belanda, serta pengolahan kopi bubuk dan instan di Filipina," tertulis dalam laporan keuangan, dikutip Jumat (29/7).
ADVERTISEMENT
Produk makanan olahan dalam kemasan berkontribusi Rp 8,45 triliun pada total pendapatan Mayora. Sedangkan penjualan produk minuman olahan dan kemasan mencapai Rp 5,97 triliun.
Total aset yang dimiliki Perseroan sebesar Rp 22,1 triliun, meningkat dibandingkan semester 1 2021 sebesar RP 19,91 triliun. Sementara liabilitas Mayora tercatat sebesar Rp 10,11 triliun, terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 6,26 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 3,84 triliun.