Medco Resmi Lepas Kepemilikan Aset Migas di Libya

28 Mei 2024 7:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fasilitas Central Processing Plant Blok Lematang di Muara Enim, Sumatera Selatan, milik Medco Energi. Foto: Dok. Medco Energi
zoom-in-whitePerbesar
Fasilitas Central Processing Plant Blok Lematang di Muara Enim, Sumatera Selatan, milik Medco Energi. Foto: Dok. Medco Energi
ADVERTISEMENT
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) resmi melepas kepemilikan atau divestasi hak partisipasi aset migas Kontrak Area 47 yang terletak di Libya, Afrika Utara, kepada Libya National Oil Corporation (NOC).
ADVERTISEMENT
Medco dan NOC telah menyepakati pengalihan seluruh hak partisipasi perusahaan sebesar 50 persen dalam Perjanjian Bagi Hasil Eksplorasi dan Produksi (EPSA) di Kontrak Area 47 dan seluruh kepemilikan saham perusahaan sebesar 24,5 persen di Joint Operating Company, Nafusah Oil Operations B.V.
CEO MedcoEnergi, Roberto Lorato, mengatakan divestasi ini juga menyelesaikan seluruh tuntutan dan gugatan di bawah arbitrase antara Medco dan NOC, yang telah disepakati oleh kedua entitas untuk ditarik.
“Divestasi ini sejalan dengan strategi MedcoEnergi untuk terus meningkatkan portofolio melalui akuisisi dan divestasi yang tepat sasaran. Kami mengapresiasi kerja sama NOC selama transaksi ini," kata Roberto Lorato melalui keterangan tertulis, Selasa (28/5).
Berdasarkan laman resmi perusahaan, blok migas Area 47 seluas 6.182 km2 saat ini berstatus masa eksplorasi dan pengembangan. Masa kontrak eksplorasi berakhir di 2020, sementara masa kontrak pengembangan dan produksi berakhir di 2045.
ADVERTISEMENT
Medco melalui Medco International Ventures Limited (MIVL) mengempit 50 persen hak partisipasi di Area 47 sebagai operator selama proses eksplorasi, dan 50 persen sisanya dipegang Libyan Investment Authority.
Hak partisipasi di masa pengembangan yaitu 25 persen dikempit Medco International Ventures Limited (MIVL), kemudian 50 persen milik National Oil Corporation (NOC) Libya, dan 25 persen Libyan Investment Authority (LIA).