Meksiko Akuisisi Saham Cinemaxx, Bioskop Milik Lippo Group

19 April 2019 18:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi di dalam bioskop. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi di dalam bioskop. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Perusahaan pengelola bioskop asal Meksiko, Cinepolis, mengambil alih (akuisisi) 40 persen saham Cinemaxx, bioskop yang dikelola Lippo Group.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Screen Daily, Jumat (19/4), Cinepolis merupakan pengelola bisnis pertunjukan besar, yang juga merupakan jaringan cineplex terbesar keempat di dunia. Transaksi 40 persen saham Cinemaxx dari Lippo Group ke Cinepolis, disebut-sebut bernilai bernilai USD 110 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun.
Diluncurkan pada 2014, Cinemaxx saat ini mengoperasikan 45 bioskop dengan 226 layar di seluruh Indonesia. Menurut Screen Daily, Cinemaxx juga mengoperasikan bioskop khusus anak-anak, Cinemaxx Junior; format layar besar premium Ultra XD; dan menawarkan bioskop mewah, Cinemaxx Gold.
Sementara Cinepolis yang sudah beroperasi selama 50 tahun, saat ini mengoperasikan 691 bioskop dengan 5.609 layar di 17 negara. Jumlah penonton Cinepolis mencapai 338 juta setiap tahunnya.
"Pasar bioskop Indonesia selama ini masih kurang digarap secara serius, padahal punya populasi yang besar," kata CEO Cinepolis Alejandro Ramirez Magaña.
ADVERTISEMENT
Cinemaxx (Bioskop yang dikelola Lippo Group) Foto: Dok. cinemaxxtheater
“Melalui kemitraan dengan Lippo Group, kami bersemangat untuk memperluas jaringan sinema global Cinepolis ke Asia Tenggara,” tambahnya.
Direktur Eksekutif Lippo Group dan Cinemaxx Brian Riady mengatakan, “Kami telah lama mencari operator bioskop kelas dunia untuk bermitra dengan kami dalam rangka mencapai visi besar kami dalam membangun grup sinema terbesar dan paling disukai di Indonesia.”
Menurutnya, Cinepolis bisa membawa Indonesia ke reputasi yang tak tertandingi dalam hiburan sinema dan pasti akan mendorong sinema Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi.
Bisnis bioskop di Indonesia selama ini berkembang dengan penguasaan pasar oleh Cinemaxx dan CGV yang berasal dari Korea Selatan. CGV sendiri, selain memiliki bioskop di Indonesia, juga di Vietnam, China, dan Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, bisnis bioskop di Indonesia disebut Screen Daily memiliki struktur yang monopolistik, dikuasai oleh Grup 21.
Mengutip data Motion Picture Association, pada 2017 pasar bioskop di Indonesia bernilai USD 345 juta. Nilai sebesar itu menempatkannya di posisi ke-15 terbesar di dunia, di luar pasar bioskop Amerika Utara.