Melantai di Bursa 23 Mei, Pizza Hut Indonesia Dapat Kode Saham PZZA

21 Mei 2018 10:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pizza Hut. (Foto: AFP/Bay Ismoyo)
zoom-in-whitePerbesar
Pizza Hut. (Foto: AFP/Bay Ismoyo)
ADVERTISEMENT
Pemilik merek waralaba Pizza Hut Indonesia, PT Sarimelati Kencana Tbk, bersiap melantai di bursa saham melalui Initial Public Offering (IPO) pada 23 Mei 2018. Calon emiten tersebut mendapat kode saham PZZA.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (21/5), merujuk surat PT Sarimelati Kencana Tbk Nomor: SMK/V-044/2018 tanggal 16 Mei 2018 perihal permohonan kode perdagangan saham PT Sarimelati Kencana Tbk dan sehubungan dengan rencana pencatatan saham hasil penawaran umum perdana, dengan ini diumumkan bahwa apabila seluruh syarat pencatatan efek calon perusahaan tercatat sebagaimana diatur dalam peraturan bursa nomor I-A tentang pencatatan saham dan efek bersifat ekuitas selain saham yang diterbitkan oleh perusahaan tercatat telah dipenuhi oleh calon perusahaan tercatat, maka pencatatan efek perseroan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 23 Mei 2018 dengan menggunakan kode PZZA.
Pizza Hut bersiap melantai di Bursa Efek. (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pizza Hut bersiap melantai di Bursa Efek. (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
PT Sarimelati Kencana rencananya akan menawarkan sebanyak 604,38 juta saham atau setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
ADVERTISEMENT
Harga saham pada IPO ditawarkan pada rentang Rp 1.100- Rp 1.350 per saham. Perseroan menargetkan dapat menghimpun dana segar sebesar Rp 664,8 miliar hingga Rp 815,9 miliar.
Dana hasil IPO sebanyak 65% akan digunakan untuk meningkatkan belanja modal perseroan baik untuk membuka gerai baru maupun renovasi gerai-gerai Pizza Hut Restaurant (PHR) dan Pizza Hut Delivery (PHD).
Perseroan juga disebut akan memperluas jaringan gerainya ke kota-kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Indonesia Timur dan daerah lainnya. Sedangkan, sisanya sekitar 35% akan digunakan untuk pembayaran fasilitas sebagian pinjaman bank atau lembaga keuangan.
Dalam IPO ini, perseroan telah menunjuk tiga penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT CSLA Sekuritas Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas.
ADVERTISEMENT