Melesat 87 Persen, Laba Bank DBS Capai Rp 1,69 Triliun di Tahun 2023

28 Maret 2024 12:06 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana gedung Marina Bay Financial Centre Tower 3 tempat kantor pusat DBS berlokasi di Singapura. Foto: REUTERS / Edgar Su
zoom-in-whitePerbesar
Suasana gedung Marina Bay Financial Centre Tower 3 tempat kantor pusat DBS berlokasi di Singapura. Foto: REUTERS / Edgar Su
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank DBS Indonesia berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 1,69 triliun sepanjang tahun 2023. Nilai tersebut tumbuh 87,83 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur Bank DBS Indonesia, Lim Chu Chong, mengatakan perolehan laba bersih ini diiringi dengan pertumbuhan kredit sebesar 15 persen dalam laporan keuangan tahun 2023.
"Tahun 2023 merupakan tahun yang penuh tantangan seperti adanya faktor geopolitik, masa pra-pemilu, dan juga rangkaian kebijakan finansial yang memengaruhi berbagai kondisi ekonomi di Indonesia. Namun demikian, Bank DBS Indonesia berhasil meningkatkan efisiensi perusahaan dan volume bisnis secara keseluruhan," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (28/3).
Sementara itu, simpanan nasabah tercatat sebesar Rp 84,27 triliun di 2023, tumbuh 16,64 persen dari Rp 72,25 triliun pada tahun sebelumnya. Kemudian total aset perseroan meningkat 13,79 persen menjadi Rp 112,97 triliun.
Lim Chu Chong mengatakan, pertumbuhan ini didorong oleh lonjakan obligasi pemerintah yang meningkat 82,15 persen atau sebesar Rp12,43 triliun menjadi Rp 27,56 triliun. Pinjaman yang diberikan juga meningkat 14,98 persen menjadi Rp 63,44 triliun pada 2023.
ADVERTISEMENT
Lebih dari itu, pendapatan bunga bersih meningkat 21,74 persen menjadi Rp 5,06 triliun. Hal ini sejalan dengan peningkatan Net Interest Margin (NIM) sebesar 79 basis poin menjadi 6,02 persen dibandingkan tahun lalu yaitu 5,23 persen.
"Peningkatan margin bunga bersih ini merupakan hasil dari upaya Bank dalam menerapkan kebijakan strategisnya dalam manajemen likuiditas yang berhati-hati di tengah kondisi pasar yang berubah," kata Lim.
Pendapatan operasional lainnya juga mengalami kenaikan sebesar 54,79 persen menjadi Rp 1,76 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,14 triliun. Peningkatan ini terutama didorong oleh kenaikan pendapatan dari aktivitas investasi efek dan obligasi pemerintah, yang meningkat menjadi Rp1 triliun pada tahun 2023 dari Rp 278,55 miliar pada tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Bank DBS Indonesia memperkenalkan program digibank Foto: Ela Nurlaela/kumparan
Tak hanya itu, Return on Equity (ROE) pun meningkat signifikan menjadi 15,94 persen dari 9,94 persen pada tahun 2022. Kemudian Return on Assets (ROA) juga meningkat menjadi 2,06 persen dari 1,21 persen pada tahun sebelumnya.
Lim mengatakan, peningkatan ini mencerminkan kinerja keuangan yang kuat dari Bank serta manajemen aset dan modal yang efisien.
"Peningkatan yang memuaskan ini terutama didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya," katanya.
Adapun rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) mengalami peningkatan menjadi 25,16 persen dari tahun sebelumnya sebesar 23,58 persen.
Pencapaian ini jauh di atas ketentuan minimum sesuai profil risiko Bank, yaitu sebesar sebesar 10 persen dia samping buffer yang wajib disediakan sebesar 2,5 persen.
ADVERTISEMENT
"Hal ini mencerminkan permodalan Bank DBS Indonesia yang kuat guna mendukung bisnis dan pertumbuhan aset serta memberikan ketahanan dalam lingkungan pasar yang dinamis," kata Lim.
Untuk mempertahankan kinerja dan pertumbuhan usaha, Lim bilang Bank DBS Indonesia akan terus berusaha untuk meningkatkan kredit baik pada sektor korporasi maupun ritel.
Pada sektor korporasi, peningkatan kredit terutama berasal dari pemberian kredit yang berbasis keberlanjutan atau Environment, Social, and Governance (ESG). Di tahun 2023, Bank telah meningkatkan pemberian fasilitas pembiayaan berbasis ESG dengan total senilai Rp 6,10 triliun, meningkat dari Rp 1,12 triliun pada tahun sebelumnya.
"Ini mencerminkan komitmen Bank DBS Indonesia untuk mendukung proyek-proyek yang memerhatikan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik dalam praktik perbankan yang bertanggung jawab," ujarnya.
ADVERTISEMENT