Meleset dari Target, Investasi Hulu Migas 2024 Diprediksi Capai USD 15,7 Miliar

19 Juli 2024 17:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Kamis (31/11). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Kamis (31/11). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memprediksi, realisasi investasi hulu migas di Indonesia tahun ini tidak akan mencapai target. Realisasi investasi hingga akhir tahun diperkirakan hanya mencapai 89 persen dari target sebesar USD 17,7 miliar.
ADVERTISEMENT
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, mengatakan, realisasi investasi hulu migas sepanjang semester I 2024 mencapai USD 5,6 miliar. Dia memprediksi realisasi investasi hingga akhir tahun ini sekitar USD 15,7 miliar.
Meskipun tidak sesuai target yang diharapkan, Dwi bilang prediksi tersebut masih lebih baik dari capaian sepanjang tahun 2023 yaitu sebesar USD 13,7 miliar. Capaian itu sekaligus menjadi catatan rekor tertinggi selama 8 tahun terakhir.
Sejumlah pekerja Pertamina EP Papua Field memeriksa fasilitas di area pengeboran sumur eksplorasi Buah Merah (BMR)-001, Distrik Klasafet, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya. Foto: Erlangga Bregas Prakoso/ANTARA FOTO
"Diperkirakan saat akhir tahun menjadi USD 15,7 billion, ini akan lebih baik dari tahun 2023," katanya saat konferensi pers Kinerja Hulu Migas Semester I 2024, Jumat (19/7).
Dwi melanjutkan, prediksi tersebut naik 15 persen dari realisasi tahun 2023, dan masih lebih tinggi dari capaian rata-rata investasi global yang berkisar 5 persen. Dia juga memastikan angka tersebut masih sesuai dengan rencana jangka panjang SKK Migas.
ADVERTISEMENT
"Saat ini posisi outlook 2024 kalau itu USD 15,7 miliar, masih inline dari posisi target kita di long term planning, target jangka panjang kita," tegasnya.
Menurut Dwi, investor tertarik menanamkan modalnya ke sektor hulu migas lantaran potensi sumber daya yang dinilai masih prospek.
Indonesia sendiri memiliki aset hulu migas senilai USD 67,7 miliar. Kemudian cadangan migas per Mei 2024 sebesar 4,7 miliar barel minyak dan gas 55,76 triliun kaki kubik (TCF).
Dwi menyebut, industri hulu migas Indonesia berada di posisi ke-9 dari 14 negara yang masuk dalam daftar ketertarikan minat investor asing. Dia meyakini angka tersebut akan meningkat.
"Attractiveness Indonesia sesungguhnya sudah meningkat belakangan, namun beberapa hal yang masih ditunggu oleh investor dari luar mengenai beberapa faktor," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo mengatakan, salah satu faktor yang memengaruhi kinerja investasi pada tahun ini yaitu banjir khususnya di daerah Sumatera yang membuat mobilitas rig terhambat.
"Makanya kita ada terlambat sekitar ada 80 sumur yang seharusnya sudah dibor di semester satu. Tapi kita harus bisa catch up, semoga saja karena memang unitnya sudah ada," ungkapnya.
Adapun SKK Migas mencatat realisasi lifting minyak di semester I 2024 sebesar 576 barel per hari (BOPD), baru 91 persen dari target APBN 2024 yaitu 635 ribu BOPD.
Sementara realisasi lifting atau salur gas pada semester I 2024 mencapai 5.301 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau baru 92 persen dari target APBN 2024 sebesar 5.785 MMSCFD.
ADVERTISEMENT