Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Melihat Bendungan Leuwikeris Rp 2,8 T, Dirancang Tahan Gempa hingga 9 SR
14 Oktober 2021 12:29 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Puluhan truk dan alat berat hiruk pikuk di bawah lahan yang bakal jadi Bendungan Leuwikeris di wilayah Sungai Citanduy, Tasikmalaya, Jawa Barat. Para pekerja tampak kian sibuk merampungkan bendungan di lahan seluas 48 ribu hektar ini.
ADVERTISEMENT
Bendungan yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut membentang di dua kabupaten, Ciamis dan Tasikmalaya.
Kepala Bidang Pelaksanaan BBWS Citanduy Ditjen Sumber Daya Alam Kementerian PUPR , Sugeng Harianto, mengungkapkan pembangunan proyek yang mulai ground breaking 2016 saat ini sudah mendekati rampung alias sudah 82 persen.
"Menyisakan pembangunan tubuh bendungan. Diperkirakan November kita akan menutup sungai baru dibangun bendungannya," ujar Sugeng saat ditemui di lokasi, Rabu (14/10).
Bendungan Leuwikeris ini disiapkan buat mengoptimalkan pemanfaatan ketersedian air sebesar 5,30 miliar meter kubik per tahun. Nantinya, Leuwikeris mampu mengairi daerah irigasi seluas 11.216 hektar.
Di samping itu, juga untuk penyediaan air baku untuk warga sekitar Kota Banjar, Kabupaten Tasik, Kabupaten Ciamis sebesar 845 liter per detik.
ADVERTISEMENT
"Bendungan juga mereduksi banjir periode 25 tahun sebesar 11,7 persen. Di samping itu juga menghasilkan daya listrik 20 megawatt," jelas Sugeng.
Bendungan yang memiliki ketinggian 83,5 meter dengan panjang membentang 8 kilometer ini digadang-gadang tahan terhadap gempa berkekuatan maksimal.
"Kami sudah melaksanakan RPD, simulasi, kalau seandainya terjadi gempa 9 SR, itu masih aman bendungan kita," ujar PPK Perencanaan Bendungan Agung Setiawan dalam kesempatan yang sama.
Telan Anggaran Rp 2,8 Triliun
Bendungan tersebut dibangun dengan anggaran awal yang disiapkan sebesar Rp 2,8 triliun. Besaran anggaran ini murni berasal dari dana APBN pemerintah.
Adapun rincian anggaran tersebut merupakan untuk pembangunan proyek dalam 5 paket. Proyek ini digarap oleh sejumlah BUMN karya.
Paket 1 dikerjakan PT Pembangunan Perumahan dan PT Bahagia Bangun Nusa KSO. Paket dengan anggaran Rp 867 miliar ini terdiri dari bendungan utama dan bangunan fasilitas.
ADVERTISEMENT
Kemudian paket 2 digarap oleh PT Waskita Karya dan PT Adhi Karya KSO dengan kontrak Rp 461,8 miliar. Terdiri dari bangunan pelimpah, hidromekanikal dan elektrikal hingga bangunan pengelak.
Paket ketiga dikerjakan PT Hutama Karya (Persero) dengan nilai kontrak Rp 385,2 miliar. Dana ini untuk pengerjaan terowongan pengelak dan jalan akses.
Selanjutnya paket 4 yang dikerjakan Waskita, Hutama Karya, dan PT Basuki Rahmanta Putra KSO, dengan nilai kontrak Rp 804,3 miliar. Paket ini terdiri dari pengerjaan acces road, plugging terowongan pengelak hingga penunjang OP.
Terakhir yakni paket 5 garapan Waskita dan Adhi Karya dengan total anggaran Rp 289,73 miliar. Ini untuk membangun terowongan pengelak, bangunan pengambilan hingga Jembatan Cikembang.