Melihat Lagi Masalah yang Bikin Waskita Karya dan WIKA Disuspensi BEI

31 Desember 2023 19:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung heritage PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Foto: Dok. Waskita Karya
zoom-in-whitePerbesar
Gedung heritage PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Foto: Dok. Waskita Karya
ADVERTISEMENT
Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan sementara (suspensi) saham dua BUMN Karya tahun ini, yaitu PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).
ADVERTISEMENT
Suspensi saham Waskita Karya berlangsung sejak 8 Mei 2023. Bahkan, BEI mengingatkan potensi penghapusan pencatatan atau delisting. Saham Waskita Karya telah disuspensi di seluruh pasar selama 6 bulan dan masa suspensi akan mencapai 24 bulan pada tanggal 8 Mei 2025.
Manajemen Waskita Karya menjelaskan, pengumuman potensi delisting tersebut menjadi bagian dari peraturan BEI, di mana setiap emiten yang telah menjalani suspensi saham lebih dari 6 bulan akan mendapatkan pengumuman potensi delisting tersebut.
“Perseroan optimis dapat menyelesaikan review MRA dan mendapatkan persetujuan kreditur perbankan maupun pemegang obligasi, sehingga suspensi saham perseroan dapat segera dibuka kembali di awal tahun depan triwulan I 2024,” kata SVP Corporate Secretary WSKT Ermy Puspa Yunita dalam pernyataan resmi, Jumat (24/11).
Logo perusahaan konstruksi milik negara Wijaya Karya (Wika). Foto: AP Photo/Dita Alangkara
BEI juga memberhentikan sementara perdagangan efek Wijaya Karya pada Senin (18/12). Alasannya karena BEI mengendus adanya masalah keberlangsungan perusahaan lantaran perusahaan kembali menunda pembayaran kewajiban ke investor.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang disorot BEI adalah WIKA menunda pembayaran pokok Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I ke investor yang jatuh tempo hari ini. Hal tersebut mengindikasikan adanya permasalahan pada kelangsungan usaha perseroan.
"Dengan mempertimbangkan hal tersebut, Bursa Efek Indonesia (Bursa) memutuskan untuk melakukan penghentian sementara Perdagangan Efek PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) di Seluruh Pasar terhitung sejak Sesi I Perdagangan Efek tanggal 18 Desember 2023, hingga pengumuman Bursa lebih lanjut," tulis manajemen BEI.
Sementara itu, WIKA berpendapat suspensi sementara ini tidak bersifat tetap dan dapat dibuka kembali apabila sudah dilakukan pembayaran atau ada kesepakatan kembali antara emiten dengan para pemegang surat utang perseroan ke depan.
Wakil Menteri (Wamen) BUMN Kartika Wirjoatmodjo, alias Tiko, membeberkan apa yang menjadi kendala proses restrukturisasi perusahaan BUMN Karya. Dia mengungkap, faktornya adalah para pemegang obligasi yang sulit dinego, mereka ngotot minta dibayar penuh.
ADVERTISEMENT
Tiko juga menjelaskan, Master Restructuring Agreement (MRA) alias Perjanjian Restrukturisasi Induk para kreditur juga sudah hampir final.
"Ini karena BUMN karya ini memang yang paling berat ini meyakinkan pemegang obligasi, jadi kalau MRA untuk para kreditur sudah hampir final, jadi MRA-nya Waskita itu sudah dekat banget lah, hampir semua bank sudah setuju. Cuma masalahnya begitu MRA selesai habis itu kan ke obligasi," kata Tiko saat di dalam Kereta Eksekutif dan Luxury New Generation KA Argo Dwipangga Next Generations di Stasiun Gambir, Jakarta, Sabtu (30/12).
Namun masalahnya, lanjut Tiko, diskusi dengan para pemegang obligasi berjalan di tempat alias tidak ada progres. Saat ini Kementerian BUMN terus meyakinkan mereka, apalagi pemerintah juga telah memberi suntikan modal lewat Penyertaan Modal Negara (PMN) ke Hutama Karya untuk membantu penyelesaian tol yang digarap BUMN Karya lainnya, Waskita Karya.
ADVERTISEMENT