Melihat Langsung Hilirisasi Produk Nikel di Kawasan PT IMIP, Morowali

22 Januari 2024 15:45 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (PT IMIP). Foto: Ikhwanul Habibi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (PT IMIP). Foto: Ikhwanul Habibi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Isu hilirisasi energi, termasuk produk nikel menjadi bahasan yang ramai diperbincangkan para Cawapres pada debat yang digelar KPU, Minggu (21/1). Pemerintah memang selalu mendorong agar hilirisasi energi digenjot, termasuk pada produk tambang agar Indonesia tidak lagi menjual bahan mentah di pasar internasional.
ADVERTISEMENT
Bicara soal hilirisasi, di Indonesia sebenarnya sudah ada perusahaan yang melakukan praktik hilirisasi sejak tahun 2015. Di kawasan seluas 5.000 hektare proyek hilirisasi itu berawal.
Kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (PT IMIP) berada di Desa Fatufia, Kecamatan Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah, memulai perjalanan bisnisnya pada tahun 2013.
Kala itu, Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono bersama Presiden China Xi Jinping, menyaksikan penandatanganan MoU antara Bintang Delapan Group dan PT Sulawesi Mining Investment bersama Tsingshan Holding Group, korporasi asal China. Dalam MoU itu, disepakati dimulai pendirian kawasan industri khusus di Morowali yang fokus pada pengolahan hasil tambang nikel.
Smelter dan pabrik nikel pertama di kawasan PT IMIP mulai beroperasi pada tahun 2015. Sejak saat itu, investor terus berdatangan ke PT IMIP hingga kini sudah ada 54 pabrik milik berbagai macam perusahaan yang berdiri di kawasan seluas 5.000 hektare itu.
ADVERTISEMENT
kumparan berkeliling di kawasan PT IMIP, melihat beberapa pabrik mulai dari pabrik stainless steel, alumunium, hingga pengolahan biji nikel menjadi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), bahan baku baterai mobil listrik.
Managing Director PT IMIP, Hamid Mina. Foto: Ikhwanul Habibi/kumparan
Di sepanjang jalan, truk-truk pengangkut material tambang dan hasil olahannya berlalu lalang keluar masuk pabrik. Di setiap pabrik terlihat aktivitas produksi yang berjalan tanpa henti, 24 jam sehari.
PT IMIP mengeklaim pabrik yang berdiri di kawasan mereka saling terintegrasi, sehingga biaya produksi untuk mengangkut bahan baku dari satu pabrik ke pabrik yang lain bisa ditekan. Hal ini lah yang membuat produk-produk yang dihasilkan di kawasan IMIP bisa memiliki harga yang kompetitif.
Infrastruktur di kawasan PT IMIP juga sangat lengkap, mereka membangun bandara sendiri, membangun dua dermaga bongkar muat dengan kapasitas 150 juta ton per tahun. Selain itu, PLTU dengan kapasitas 5.319 megawatt ditambah satu lagi PLTU berkapasitas 1.520 megawatt yang sedang dibangun mengaliri listrik di seluruh kawasan. 54 pabrik yang beroperasi dan sebagian besar adalah smelter, tentu membutuhkan energi listrik yang sangat besar.
ADVERTISEMENT
"Royalti yang kami setorkan kepada negara di tahun 2023 kurang lebih Rp 17 triliun," tegas Hamid.
Produk-produk yang diproduksi di kawasan PT IMIP antara lain nickel pig iron, stainless steel, carbon steel, nickel matte, MHP, electrolytic aluminium, graphite, ferochrome, lithium hydroxide, lithium carbobate, dll. Dalam setahun, lebih dari 3 juta ton nikel diproses menjadi beberapa produk di kawasan ini.
Dengan skala produksi sebanyak itu, ada sekitar 90 ribu pekerja yang bekerja di kawasan PT IMIP. Mayoritas pekerja berasal dari Sulawesi, walaupun masih ada sekitar 11 ribu pekerja yang berasal dari China yang tersebar di 54 pabrik. Para pekerja dari China umumnya bertugas di bidang operasional alat pabrik dan di bidang RnD.
ADVERTISEMENT
Ambisi Membangun Pabrik Baterai
Kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (PT IMIP). Foto: Ikhwanul Habibi/kumparan
Hamid Mina mengungkapkan, dalam waktu 18 bulan ke depan, akan berdiri pabrik baterai berbahan dasar nikel di kawasan IMIP. Saat ini, di kawasan IMIP sudah bisa diproduksi bahan baku baterai, tinggal selangkah lagi menuju pabrik baterai.
"Kami akan fokus ke baterai untuk smartphone atau gadget, tapi untuk baterai mobil listrik, kalau memang permintaan besar, kami bisa memproduksi," tegas Hamid.
Produk olahan nikel yang diproduksi di kawasan IMIP selama ini memang sebagian besar diekspor ke China. Nantinya, bila pabrik baterai sudah berdiri, maka sebagian hasil olahan nikel sudah bisa terserap langsung di pasar Indonesia.
Diminati Tesla hingga Ford
Pelabuhan Kawasan PT IMIP. Foto: Ikhwanul Habibi/kumparan
Beberapa produsen mobil listrik disebut sudah mendatangi kawasan PT IMIP, di antaranya Tesla dan Ford. Bahkan, Hamid menjelaskan bahwa perwakilan dari Tesla sudah meminta beberapa hal yang mereka butuhkan sebelum memutuskan untuk membeli bahan baku baterai untuk mobil produksi mereka dari kawasan IMIP.
ADVERTISEMENT
"Jadi mereka mengecek dahulu soal mining, tambang pun dicek. Tesla beli barang bakunya dari kami," kata Hamid.
IMIP juga sedang menguji coba penggunaan truk listrik untuk operasional di kawasan. 20 truk listrik yang didatangkan dari China diuji coba, bila berhasil nantinya seluruh operasional di kawasan PT IMIP, termasuk aktivitas bongkar muat akan menggunakan truk listrik yang bisa menempuh jarak 300 km sekali cas.
"Kalau berhasil dan dianggap layak setelah uji coba, bertahap kami akan mengganti seluruh truk dengan truk listrik," jelas Hamid.