Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Melihat PLTA Bengkok, Pembangkit Berumur 1 Abad yang Masih Terangi Ribuan Rumah
3 September 2024 20:44 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bengkok menjadi salah satu PLTA tertua di Indonesia. Saat ini, usia pembangkit lebih dari satu abad.
ADVERTISEMENT
Senior Manager PLN Indonesia Power (PLN IP ) UBP Saguling, Dony Akbar, mengungkap PLTA Bengkok sudah berdiri sejak tahun 1923. Hal ini ia ungkap saat menyambut rekan-rekan media di PLTA Bengkok , Bandung, Jawa Barat pada Selasa (3/9).
“Ini adalah salah satu pembangkit tertua yang dioperasikan. Mulai dioperasikan sejak 1923, artinya pembangkit ini sudah berumur 100 tahun lebih,” kata Dony.
PLTA Bengkok saat ini menggunakan tiga pembangkit yang memiliki kapasitas 1,05 MW. Generator yang digunakan juga masih orisinil menggunakan General Electric sejak masih dioperasikan oleh Hindia Belanda.
“Ada tiga pembangkit di sini, dengan masing-masing kapasitas 1,05 Megawatt,” lanjutnya.
Dalam pantauan kumparan, bangunan tempat Generator disimpan merupakan bangunan yang belum diubah bentuknya sejak awal didirikan.
ADVERTISEMENT
Pembangunan PLTA Bengkok sendiri dimulai sejak tahun 1922. Namun, pengoperasian PLTA ini baru dimulai sejak tahun 1923. Karena hal itu, PLTA Bengkok tercatat sebagai pembangkit listrik tenaga air generasi pertama yang masuk ke Indonesia.
“PLTA Bengkok ini pada masanya adalah pembangkit generasi teknologi pertama yang masuk ke Indonesia yang dibangun di 1922 dan commisioning di 1923,” ungkap Team Leader PLTA Bengkok, Dwi Wijanarko.
Hidupkan Pabrik sampai Radio Malabar
Dalam sejarahnya, PLTA Bengkok tercatat pernah menjadi tulang punggung kelistrikan bagi beberapa tempat penting.
Salah satu tempat tersebut adalah pabrik kertas N.V Papieren Fabriek yang saat ini juga disebut sebagai Pabrik Kertas Leces. Pabrik ini terletak di Padalarang, Bandung, Jawa Barat.
Selain pabrik kertas, PLTA Bengkok juga tercatat pernah menyuplai kebutuhan stasiun radio paling canggih milik Hindia Belanda pada masanya yaitu stasiun Radio Malabar. Sayangnya, stasiun radio ini telah dihancurkan saat peristiwa Bandung Lautan Api.
ADVERTISEMENT
“Listrik dari Radio Malabar, disuplai oleh PLTA Bengkok dan PLTA Plengan walau kita hanya ada tiga mesin di sini,” lanju Dwi.
Olah Listrik dari Sungai Cikapundung
PLTA Bengkok menjadi pembangkit listrik yang memanfaatkan sungai Cikapundung dalam proses memproduksi listrik.
“Kami ini mengambil aliran sungai Cikapundung, sungai asli, sungai purba, di mana sungai tersebut adalah sungai aliran larva purba dari gunung purba,” kata Dwi.
Dony Bakar, yang merupakan Senior Manager PLN IP UBP Saguling menyebut aliran Sungai Cikapundung tersebut dibendung dan dialirkan melalui pipa bawah tanah ke tiga generator yang ada.
“Jadi kita menggunakan pipa yang di bawah tanah, underground. Jadi setelah ini yang penstock itu, itu adalah pipa yang saat ini kita gunakan. Terus mengalir, masuk ke bawah ini. Ada tiga aliran. Nanti ke masing-masing unit melalui katup utama, yaitu main inlet valve,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Setelah dialirkan ke generator, air akan masuk turbin. Dalam hal ini, untuk menghasilkan energi listrik sebesar 1 MW, air yang diperlukan sebesar 1 meter kubik.
“Nanti baru masuk ke turbin ya dan dengan kapasitas tadi, masing-masing 1 megawatt. Kita hanya menggunakan air, kurang lebih sekitar 1 meter kubik per detik,” lanjut Dony.
Hidupi 2.000 sampai 3.000 Rumah
Listrik yang dialirkan dari generator memiliki besaran 6 kV, namun angka itu ditingkatkan menggunakan trafo sehingga dapat menghasilkan listrik sebesar 20 kV.
“Listriknya dialirkan ke kawasan sekitar ini, Bandung. Dari generator itu hanya 6 kV. Kemudian dinaikin melalui trafo, menjadi 20 kV. Dan nanti dari 20 kV, dialirkan ke PLN, langsung masuk ke masyarakat. Demikian,” jelas Dony lebih lanjut.
Walau sudah beroperasi selama satu abad lebih PLTA Bengkok masih dapat tetap eksis memasok listrik untuk kawasan sekitar Bandung. Hal ini dikarenakan PLTA Bengkok berhasil melakukan manajemen aset dengan baik.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, PLTA Bngkok dapat memasok kebutuhab listrik untuk 2.000 sampai 3.000 rumah di kawasan Bandung.
“Taruh lah kalau 1 RT 100 rumah, ya mungkin ada 200 RT, ya. Walaupun ini PLTA lama yang sudah 100 tahun lebih, cuman kami mengoperasikan dengan cara-cara baru, ya. Cara-cara apa, kita menerapkan istilahnya asset management,” ungkap Dony.