Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Melihat PLTP Kamojang, Pembangkit Tertua yang Aliri Listrik ke 260 Ribu Rumah
18 Mei 2023 10:18 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 19 September 2024 16:14 WIB
ADVERTISEMENT
Beroperasi sejak 1978, pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP ) di Kamojang, Jawa Barat, jadi cikal bakal pembangkit panas bumi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pembangkit listrik panas bumi Area Kamojang ini dikelola anak PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO). Menurut General Manager Area Kamojang, Rahmad Harahap, usia operasi yang sudah lebih dari 40 tahun ini menjadikan pembangkit tersebut melebihi usia rata-rata pembangkit mampu bertahan yakni selama 30 tahun.
"Tahun ini tepat sejak komersil sudah berusia 40 tahun. Jadi sudah terbukti keberlanjutannya itu sendiri," ujar Rahmad dalam kunjungan kerja ke PLTP Kamojang pada Rabu (17/5).
Rahmad menjelaskan, secara historis bahkan awal pengeboran sumur di area Kamojang ini sudah terjadi sejak 1926. Eksplorasi pertama yang sudah hampir 100 tahun lalu itu dilakukan oleh Belanda.
"Sumur pertama dibor ketika masih ada Belanda tahun 1926, Belanda juga yang mengebor di sumur pertama sumur eksplorasi. Berarti secara history sebentar lagi 100 tahun," sambungnya.
ADVERTISEMENT
PLTP Kamojang berjarak 150 kilometer dari Jakarta. Berada di ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut (mdpl), pipa-pipa beroperasi di tengah hamparan hutan pinus. Hasil eksplorasi area ini menjadi sumber listrik untuk wilayah Jawa-Madura-Bali (Jamali).
Saat ini, PGE memiliki total kapasitas terpasang di area Kamojang sebesar 235 megawatt (MW). Rinciannya adalah PLTP Unit 1 mulai beroperasi pada 1983 menyalurkan uap 30 MW, PLTP Unit 2 dan 3 beroperasi menyalurkan uap masing-masing 55 MW.
Selanjutnya PLTP Unit 4 beroperasi menyalurkan listrik 60 MW. Unit kelima yang beroperasi sejak 2015, menyalurkan listrik sebesar 35 MW.
Dari kapasitas tersebut, area Kamojang ini setidaknya menyuplai asupan listrik ke 260 ribu rumah. "Dengan kita instal 235 MW ini setara kita mereduksi emisi CO2 lebih kurang 1,2 juta ton per tahun," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Komisaris Utama PGEO Sarman Simanjorang mengatakan, bisnis geothermal ini memang bakal menjadi salah satu tumpuan dari holding Pertamina. Khususnya untuk transisi ke bisnis energi terbarukan.
"Ibu Dirut Pertamina juga sudah menyampaikan bahwa ke depan, energi terbarukan ini menjadi salah satu bisnis Pertamina unggulan ke depan. Karena fosil suatu saat akan habis, tapi kalau panas bumi, geothermal, tidak akan habis," ujar Sarman.