Melihat Ponpes di Tasik yang Dibangun Kementerian PUPR dengan Anggaran Rp 2,5 M

12 Oktober 2021 21:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pembangunan rusun Pondok Pesantren Hidayatun Ulum, Tasikmalaya, Selasa (12/10).  Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pembangunan rusun Pondok Pesantren Hidayatun Ulum, Tasikmalaya, Selasa (12/10). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Belasan pekerja bangunan mengerjakan kontruksi atap rumah susun Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatul Ulum, Tasikmalaya, dengan pelan-pelan saat rombongan Kementerian PUPR tiba di lokasi Selasa sore (12/10).
ADVERTISEMENT
Mereka sebisa mungkin berusaha tak menghasilkan suara gaduh lantaran puluhan santri tengah melantunkan ayat-ayat suci Alquran.
Kala azan asar berkumandang tak lama kemudian, para pekerja itu pun berhenti sejenak. Mereka lantas beristirahat sembari santri menunaikan salat berjemaah.
Pantauan kumparan, bangunan bertipe barak 2 lantai supermini ini tampak sudah setengah jadi. Rumah susun tersebut merupakan salah satunya yang memperoleh program bantuan Direktorat Jenderal Perumahan PUPR.
Bangunan 4 barak yang dibangun di atas lahan seluas 404 meter persegi ini, diharapkan bisa menaungi 56 santri putra.
Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Jawa II Dirjen Perumahan PUPR, Kiagoos Egie Ismail, mengatakan rusun pondok pesantren sudah rampung 41 persen. Ini sudah melebih target sebelumnya 39 persen.
ADVERTISEMENT
Rusun ini dibangun dengan anggaran Rp 2,5 miliar. Setidaknya saat ini, Kementerian PUPR tengah menggarap 3 rusun pondok pesantren di Jawa Barat dengan anggaran masing-masing Rp 2,5 miliar.
“Ada 3 pondok pesantren di daerah Jabar. Total nilai sekitar Rp 7 miliar,” jelas Kiagoos di lokasi, Selasa (12/10).
Aktivitas belajar para santri Pondok Pesantren Hidayatun Ulum, Tasikmalaya, Selasa (12/10). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Rusun yang dibangun sejak Juli 2021 itu ditargetkan rampung dan bisa dihuni oleh para santri pada akhir tahun 2021.
Para santri pun sudah antusias buat menempati fasilitas baru bakal tempat mereka menimba ilmu sekaligus tinggal itu. Soalnya di pondok yang merupakan cabang kedua dari Hidayatul Ulum ini, sama sekali belum ada rusun buat tempat tinggal.
Pimpinan pondok pesantren, Nanang Qosim, mengaku para santri bakal langsung menghuni rusun tersebut begitu rampung.
ADVERTISEMENT
“130 santri masuk tiap tahunnya. Dengan adanya bantuan PUPR ini sangat sangat terbantu. Kalau sudah selesai langsung dihuni, santri yang duduk di sini sudah 80 orang,” ujar Nanang.
Suasana pembangunan rusun Pondok Pesantren Hidayatun Ulum, Tasikmalaya, Selasa (12/10). Foto: Muhammad Darisman/kumparan

PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar Buat Rusun Ponpes hingga PNS

Kiagoos menjelaskan, untuk tahun anggaran 2021 Kementerian PUPR menggelontorkan dana sebesar Rp 200 miliar khusus buat membangun rusun.
Rusun-rusun ini terdiri dari rusun pondok pesantren sebesar 60 persen. Kemudian rusun mahasiswa dan rusun PNS masing-masingnya 20 persen.
“Untuk anggaran Rp 200 miliar itu untuk rusun. Ada rusun juga komposisinya lebih kecil. Jumlah rusun di Jabar 20 rusun,” jelas Kiagoos.
Proyek-proyek ini digarap dengan skema multiyears. Ada yang dibangun dengan alokasi anggaran 2020-2021, anggaran 2021 saja, serta dengan skema anggaran 2021-2022.
ADVERTISEMENT
“Kebijakan pelaksanaan dibuat dengan relaksasi multiyears karena adanya refocusing sejak pandemi. Ini untuk 3 tahun anggaran,” tuturnya.