Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Meluncur Awal 2025, QRIS Tap Bakal Jangkau Transportasi Umum dan Merchant
20 Desember 2024 14:27 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) berencana terus memperluas secara bertahap implementasi QRIS Tap berbasis NFC mulai kuartal I 2025. Sistem pembayaran NFC ini dinilai lebih praktis karena tak perlu scan QR Code, tetapi tinggal menempelkan ponsel ke mesin pembaca.
ADVERTISEMENT
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Dicky Kartikoyono, mengatakan uji coba QRIS Tap saat ini baru dilakukan untuk sektor transportasi umum. Seperti layanan Connexion milik Perum Damri menjadi sekaligus armada pertama yang menerima pembayaran NFC tersebut.
Bank Indonesia mencatat terdapat 14 Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) yang mengikuti uji coba QRIS Tap ini, mulai dari mobile banking seperti Livin by Mandiri, BRI Mobile, BCA Mobile, hingga aplikasi dompet elektronik seperti Gopay.
"Paling lambat rencananya adalah triwulan I 2025," kata Dicky usai uji coba QRIS Tap di Jakarta, Jumat (20/12).
Tak hanya Damri, lanjut Dicky, pihak BI juga sudah mengajak moda transportasi publik lain terutama yang ada di Jakarta seperti MRT, LRT, Transjakarta, hingga Jaklingko. Dia berharap perluasan layanan ini bisa terlaksana secara bertahap.
ADVERTISEMENT
"Bahkan kami membayangkan ke depan itu sampai ke angkot semuanya moda transportasi itu bisa pakai digital. Itu yang kemudian pelan-pelan prosesnya gradual," tutur Dicky.
Selain itu, dia juga membuka peluang layanan QRIS Tap akan lebih diperluas jangkauannya kepada pembayaran merchant atau pedagang. Dia berharap pengguna maupun penerima QRIS Tap ini semakin banyak.
"Potensinya sangat besar, kita membuka seluas-luasnya kepada seluruh pelaku industri, sistem pembayaran, semuanya nanti bisa sepanjang ada standarisasi," tutur Dicky.
Sementara itu, Direktur IT Bank Mandiri Timothy Utama, yang juga menghadiri uji coba QRIS Tap hari ini, mengatakan layanan tersebut akan membentuk ekosistem pembayaran terintegrasi, tidak terbatas untuk sektor transportasi namun juga merchant layaknya QRIS pada umumnya.
Bank Mandiri, lanjut Timothy, melihat QRIS sebagai sistem pembayaran dengan perkembangan sangat pesat sejak kemunculannya pada 2019 lalu. Dengan begitu, dia optimistis pengembangan layanan QRIS Tap bisa bermanfaat bagi masyarakat luas.
ADVERTISEMENT
"Tujuan kita semua adalah memberikan layanan kepada masyarakat kita, supaya mudah, nyaman, dan aman. Itu yang paling penting," tandas Timothy.
Sebelumnya, BI mencatat metode pembayaran menggunakan QRIS sudah digunakan oleh 35,1 merchant atau pedagang. Tak hanya itu, 90 persen penggunaan tersebut juga berasal dari sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Kalau 5 tahun yang lalu kita nggak pernah kenal apa itu QRIS nah sekarang semua sudah tahu,” kata Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta, dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Bank Indonesia, Jakarta Pusat pada Rabu (18/12).
Filianingsih lebih lanjut menjelaskan penggunaan QRIS paling banyak adalah di sektor makanan dan minuman. Dengan capaian ini, BI menargetkan peningkatan merchant di tahun 2025 mencapai 40 juta.
ADVERTISEMENT
Pengguna QRIS pada November 2024 juga melampaui target karena menembus 100,03 persen. Target yang ada sebelumnya adalah 55 juta pengguna namun sampai November pengguna berhasil mencapai 55,02 juta.
Selain itu, volume transaksi QRIS juga tercatat melampaui target pada November ini. Target yang ada adalah 2,5 miliar transaksi, sedangkan capaian sampai November mencapai 5,46 miliar transaksi.
Atas capaian tersebut, pada 2025 BI menarget volume transaksii QRIS dapat mencapai 6,5 miliar transaksi.