Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Memasuki Musim Tanam, Pupuk Indonesia Pastikan Stok Pupuk Berlimpah
11 November 2023 18:47 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menuturkan musim tanam yang mundur ini berdampak pada melimpahnya stok pupuk , baik itu subsidi maupun nonsubsidi, untuk tahun ini.
"Justru karena ada kemunduran musim tanam, jumlah pupuk kan berlimpah. hampir 1 juta ekstra pupuk dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Jadi ini yang kemudian pada berapa waktu yang lalu diizinkan untuk dijual ke komersial," jelasnya saat ditemui di kawasan Pupuk Kujang Cikampek, Sabtu (11/11).
Rahmad menuturkan, saat ini penerima pupuk subsidi tercatat 14,5 juta Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang akan disalurkan by name by address untuk 9 komoditas.
Adapun jumlah stok pupuk subsidi nasional sebesar 1.387.943 ton per 10 November 2023, atau setara 286 persen dari ketentuan minimum yang ditetapkan Pemerintah.
ADVERTISEMENT
Rincian stok tersebut terdiri dari pupuk urea sebesar 956.314 ton dan NPK sebesar 431.629 ton yang terdapat di gudang lini I sampai lini III.
Rahmad memastikan, target produksi pupuk oleh perseroan di tahun ini akan tercapai sekitar 12,3 juta ton. Untuk tahun depan, rencananya tidak akan jauh berbeda.
“Tahun 2023 target 12,3 juta ton pupuk. Tahun depan mungkin sekitar segitu karena kan kapasitas ini mentok,” kata Rahmad.
Dengan kapasitas produksi yang terbatas ini, lanjut Rahmad, Pupuk Indonesia akan membangun pabrik pupuk baru di Fakfak, Papua Barat, pertama kali sejak tahun 1982. Groundbreaking akan dilakukan Presiden Jokowi pada 24 November 2023.
“Pemerintah sekarang bangun satu klaster pupuk baru. Mudah-mudahan swasembada pangan yang pernah kita lihat periode tahun 1980-an itu segera akan tercapai karena kita pabrik baru,” pungkas Rahmad.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas, Arief Prasetyo Adi, mengatakan
musim panen pertama di tahun 2024 akan mundur 2 bulan jadi sekitar Mei-Juni. Hal ini imbas fenomena El Nino membuat musim kemarau terjadi lebih panjang di tahun ini.
"Dengan kemarin Agustus, September, Oktober ini kita belum turun hujan, turun hujannya baru akhir November dan Desember, jadi panen agak mundur," ungkap Arief.
Arief menuturkan, pihak Bapanas bertugas menyiapkan stock bridging sampai panen terjadi di sekitar Mei-Juni 2024. Harapannya, tugas tersebut juga didukung oleh PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk mengamankan stok pupuk selama masa tanam.
"Ya mundur 2 bulan. Berarti sekitar bulan Mei ya, April Mei Juni gitu ya, mudah-mudahan hasilnya baik. Kuncinya salah satunya pupuk," tutur dia.
ADVERTISEMENT
Live Update