Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Membandingkan Swasta dengan BUMN Serap Gabah Petani, Mahal Mana?
28 Maret 2023 22:30 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Rp 5.600-5.700, sebenarnya yang fair sekitar Rp 5.500 sesuai keputusan Bapanas, sesuai ketika rapat terakhir dengan kita," kata Saronto saat media gathering dengan media di Jakarta, Selasa (28/3).
Sementara, Bulog membeli GKP di tingkat petani sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) hanya Rp 5.000 per kg.
Dengan harga beli Wilmar itu, Saronto mengatakan, kapasitas serapan Wilmar maksimal bisa mencapai 800 ton GKP per hari hanya di satu pabriknya, dari total tiga pabrik yang beroperasi.
"Tahun ini kita baru panen di bulan Februari. Kita beli cukup banyak di akhir Februari dan awal Maret. Penyerapan kita baru 25-30 persen dari kapasitas penuh," kata dia.
ADVERTISEMENT
Bila dikalkulasi, maka dalam sehari Wilmar bisa menyerap gabah petani mencapai 720 ton. Sepanjang Maret ini, Wilmar mampu menyerap gabah mencapai 15 ribu ton. Angka itu kemungkinan bisa bertambah, Saronto mengatakan pada minggu terakhir Maret ini akan ada kenaikan serapan.
"Baru di minggu-minggu terakhir mulai naik 50 persen, sampai 600 ton. Penuhnya 800 ton bisa satu hari satu pabrik. Tapi belum capai level itu," pungkasnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Bagian Humas Bulog, Tomi WIjaya mengatakan, akumulasi penyerapan Bulog dari Januari hingga saat ini baru mencapai 55 ribu ton.
"Penyerapan (akumulasi) 55 ribu ton. Stok (cadangan beras pemerintah) 230 ribu ton," kata Tomy.
Tahun ini, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menugaskan Bulog untuk impor 2 juta ton beras sepanjang 2023 ini. Dari 2 juta ton itu, 500 ribu ton harus segera didatangkan. Beras impor tersebut untuk memasok cadangan beras pemerintah yang dikelola Bulog.
ADVERTISEMENT