news-card-video
25 Ramadhan 1446 HSelasa, 25 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Menaker Pastikan IHSG yang Sempat Anjlok Tak Berdampak Banyak ke Lapangan Kerja

20 Maret 2025 11:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli usai buka puasa bersama media di kantornya, Rabu (19/3/2025).
 Foto: Widya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli usai buka puasa bersama media di kantornya, Rabu (19/3/2025). Foto: Widya/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli memastikan lapangan pekerjaan tidak banyak terdampak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat anjlok. Pasar saham sempat menyentuh 5 persen yang membuat perdagangan dibekukan sementara pada Selasa (18/3).
ADVERTISEMENT
Yassierli mengatakan anjloknya IHSG hanya berlangsung sesaat dan kini kinerjanya sudah kembali membaik.
“Terlalu spekulatif, spekulatif sekali. Enggak lah (lapangan kerja berkurang), itu kan jangka panjang. Artinya kan sekarang udah mulai normal lagi,” kata Yassierli di kantor Kemnaker, Rabu (19/3).
Yassierli menyoroti pentingnya upaya untuk mendongkrak kinerja industri di Tanah Air. Ia menegaskan pemerintah harus memastikan industri memiliki daya saing produktivitas yang baik. Menurutnya, langkah itu merupakan tugas antar lembaga pemerintah.
Di saat yang sama, Kemnaker akan mengintervensi melalui menyiapkan SDM dengan kemampuan yang andal. Artinya dalam hal ini Kemnaker bertanggung jawab menyiapkan tenaga kerja yang siap membantu pertumbuhan ekonomi 8 persen.
Yassierli percaya dengan menyiapkan skill pekerja, maka sektor ketenagakerjaan bisa menghadapi setiap kondisi perekonomian yang ada.
ADVERTISEMENT
“Kuncinya adalah skill dari pekerja. Itu yang perlu kita siapkan. Jadi kalau pekerja itu punya skill, kemudian dia bisa bekerja, dia punya pilihan tempat kerja. Skill ke depan tentu berbeda dengan skill yang dibutuhkan saat ini. Kami ingin tegas di situ,” terang Yassierli.
“Tapi juga harus ada kolaborasi bersama terkait dengan regulasi. Terkait tentang menumbuhkan yang kondusif, illegal impor dan seterusnya. Ini adalah PR bersama,” tambahnya.